Eks Kepala SMA Kaltara Dirugikan Rp 846 Juta untuk Kepentingan Pribadi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Seorang mantan kepala sekolah di SMAN 1 Peso, Bulungan, Kalimantan Utara, telah ditangkap oleh polisi dengan alasan dugaan penyalahgunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pendidikan (BOP). Pelaku yang diberi inisial HF diduga telah merampas dana sebesar lebih dari Rp 846 juta untuk kepentingan pribadi.

Menurut Kompol Irwan, Kepala Satuan Reskrim Polres Bulungan, pelaku melakukan tindak pidana ini dengan sengaja untuk mengayaan diri sendiri. Irwan menuturkan bahwa HF tidak melibatkan tim BOS maupun guru dalam penyusunan RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah). Selain itu, bendahara sekolah juga tidak diberi akses penuh terhadap pembukuan dana, hanya dituntut untuk menandatangani dokumen tanpa tahu isinya.

Selanjutnya, laporan pertanggungjawaban dari Kepala Sekolah mengandung nota pembelian yang sebagian besar ternyata palsu atau fiktif. Toko dan warung terkait telah mengkonfirmasi hal tersebut. Pelaku diduga menyimpan dana bantuan secara pribadi tanpa transparansi, sehingga berdasarkan hasil audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalimantan Utara, kerugian negara akibat aksi HF mencapai Rp 846.860.000.

HF saat ini sudah ditahan oleh kepolisian. Atas perbuatannya, ia dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001.

Kasus ini menjadi contoh jelas tentang pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana publik, terutama dalam bidang pendidikan. Pelaku korupsi tidak hanya merugikan negara, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem pendidikan. Hal ini mengingatkan kita semua untuk selalu menjaga integritas dan memeriksa secara ketat penggunaan dana yang dianugerahi oleh pemerintah.

Jaga integritas dan transparansi dalam setiap tindakan, karena setiap ratusan juta yang disalahgunakan adalah potensi pembangunan yang hilang.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan