Kenaikan Belanja, Purbaya: Tidak Akan Ada Sisa Dana Berlebihan Sebelumnya

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menunjukkan komitmen kuat untuk mempercepat penggunaan anggaran negara dengan maksimal. Dia menyatakan bahwa selama kepemimpinannya, tidak ada lagi uang yang tersisa tanpa digunakan hingga akhir tahun. Tujuannya adalah agar seluruh dana negara dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan.

Dalam keterangan setelah rapat terbatas di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (12/9/2025), Purbaya mengungkapkan niatnya untuk melakukan pemantauan rutin terhadap program pemerintah. Hal ini dilakukan agar anggaran yang belum terabsorpsi dengan baik dapat dialihkan ke program lain yang lebih memberdayakan masyarakat.

Purbaya menekankan bahwa upaya ini bukan hanya untuk memberikan dampak sekejap. Melainkan, ini bertujuan untuk memberikan dampak jangka panjang terhadap perekonomian. Dengan cara ini, program yang sebelumnya terhambat akan dibenahi, sedangkan dana yang tidak terutilisasi akan dioptimalkan untuk pembangunan.

Untuk mengukuhkan komitmen ini, Purbaya bersama Menteri Koordinator Perekonomian dan Menteri Investasi akan membentuk Tim Akselerasi Program Pembangunan. Tim ini bertugas untuk mengevaluasi penyerapan anggaran dan efektivitas belanja negara.

Meski triwulan ketiga menunjukkan perkembangan yang sedikit lambat, Purbaya percaya bahwa bulan-bulan berikutnya, seperti Oktober, November, dan Desember, akan melihat perbaikan. Jika semua rencana berjalan sesuai harapan, dia yakin bahwa target pertumbuhan ekonomi akan tercapai sesuai dengan prediksi awal.

“Jika segala sesuatu berjalan lancar, program ini akan berfungsi dengan baik, dan saya percaya bahwa pertumbuhan ekonomi akan mencapai tingkat yang kita harapkan. Saya sangat optimis,” tutupnya.

Selain komitmen untuk optimasi anggaran, ada juga tantangan dalam mengevaluasi efektivitas program pemerintah. Studi kasus dari negara-negara lain menunjukkan bahwa pembentukan tim khusus serupa telah berhasil meningkatkan efisiensi pembelanjaan. Misalnya, di Singapura, tim akselerasi telah mengurangi waktu pelaksanaan proyek hingga 30%.

Penerapan teknologi dalam pemantauan anggaran juga menjadi poin kunci. Dengan sistem data real-time, pemerintah dapat dengan lebih cepat mengidentifikasi program yang membutuhkan perbaikan. Hal ini dapat mengurangi kerugian karena penyelesaian proyek yang lambat.

Dalam konteks ini, penting untuk memastikan bahwa setiap rincian anggaran benar-benar mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Dengan optimisme dan strategi yang jelas, Purbaya Yudhi Sadewa memperlihatkan keyakinan bahwa Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

Pembelanjaan negara yang efektif bukan hanya soal jumlah uang, tetapi juga soal dampaknya bagi masyarakat. Dengan perhatian yang tinggi terhadap pemantauan dan evaluasi, ada harapan bahwa setiap sen yang dikeluarkan akan membawa manfaat yang nyata.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan