Bisphenol A (BPA) yang terus-menerus terkena paparan dalam jangka waktu lama dapat memicu dampak negatif serius pada kesehatan, khususnya bila prosentase zat tersebut melebihi tingkat aman. Profesor Mochamad Chalid, ahli Polimer dari Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa pelepasan BPA dari plastik terjadi saat material tersebut bersentuhan dengan air pada kondisi suhu dan waktu tertentu.
“BPA rileks dari plastik ketika bahan tersebut terpapar air pada kondisi tertentu,” ujarnya selama wawancara, Kamis (11/9/2025). Senyawa ini dikenal sebagai zat yang bisa mengganggu sistem endokrin, risiko gangguan reproduksi, pengaruh buruk pada perkembangan otak anak, serta peningkatan risiko diabetes dan penyakit jantung.
BPA banyak ditemukan pada wadah plastik polikarbonat yang sering digunakan sehari-hari, seperti galon air ulang pakai, botol bayi, wadah makanan, hingga lapisan dalam kaleng. Pemanfaatan berulang kemasan ini meningkatkan resiko pelepasan zat berbahaya ke dalam makanan atau minuman.
Selain itu, proses penyampaian galon dari pabrik hingga ke konsumen juga bisa memicu lepasnya zat berbahaya. Risiko ini semakin tinggi karena penggunaan galon yang dilakukan berulang kali.
Menurut laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), enam wilayah di Indonesia terdeteksi kadar BPA di atas ambang batas aman (0,06 ppm). Wilayah tersebut antara lain Medan, Bandung, Jakarta, Manado, Banda Aceh, dan Aceh Tengah. Beberapa penelitian internasional juga memperkuat temuan ini. Studi dari Harvard yang diterbitkan dalam Environmental Health Perspectives (2009) menemukan penggunaan kemasan polikarbonat selama seminggu bisa meningkatkan kadar BPA dalam urin hingga 69 persen.
Penelitian lain dalam Food Additives and Contaminants (2008) mengungkapkan migrasi BPA hingga 4,83 nanogram per sentimeter persegi per jam pada suhu 70 derajat Celcius. Sementara studi di Chemosphere (2010) menunjukkan bahwa botol bayi polikarbonat yang digunakan berulang kali menyebabkan peningkatan signifikan lepasnya BPA.
European Food Safety Authority (EFSA) pada tahun 2023 menurunkan ambang batas paparan harian BPA hingga 0,2 nanogram per kilogram berat badan per hari, yang jauh lebih ketat dibandingkan standar lama. Beberapa hasil penelitian bahkan menunjukkan paparan BPA yang jauh lebih tinggi dari ambang batas ini.
BPOM kini mewajibkan label peringatan bahaya pada galon polikarbonat yang mengandung BPA. Menurut Chalid, pelabelan ini penting sekali bagi konsumen agar lebih waspada dengan risiko yang ada. Dengan adanya bukti ilmiah yang semakin membekas dan standar internasional yang semakin ketat, evaluasi ulang keamanan kemasan BPA menjadi prioritas. Pengawasan dan pencegahan yang lebih ketat diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat dari paparan BPA berlebihan.
Data riset terbaru menunjukkan bahwa paparan BPA masih menjadi masalah serius di berbagai negara, dengan banyak produk yang masih mengandung zat ini di atas batas aman. Beberapa studi baru juga mengungkapkan bahwa efek BPA tidak hanya terlihat pada kesehatan fisik, tetapi juga kemungkinan mempengaruhi kesehatan mental.
Analisis unik dan simplifikasi: BPA adalah senyawa yang sulit dihindari karena digunakan secara luas dalam kemasan sehari-hari. Bagaimanapun, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko paparan, seperti memilih kemasan yang bebas BPA, menghindari pemanasan makanan dalam wadah plastik, dan memilih air mineral yang dikemas dalam botol kaca atau bahan yang lebih aman.
Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa kesadaran akan bahaya BPA mulai meningkat. Namun, upaya untuk mengurangi paparan masih perlu ditingkatkan, baik dari pihak produsen maupun konsumen. Dengan pengawasan yang lebih ketat dan pemilihan kemasan yang lebih aman, kita bisa mengurangi risiko penyakit yang ditimbulkan oleh zat berbahaya ini.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.