TBS Energi Eksplorasi Peluang Bisnis Rp 114 T dengan Gojek dan Grab

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

PT TBS Energi Utama Tbk, melalui perusahaan patungan dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Electrum, mengejar peluang pasar senilai US$ 7 miliar setiap tahun, yang setara dengan sekitar Rp 114,75 triliun, dengan kurs Rp 16.393. Perusahaan ini berfokus pada ekosistem kendaraan listrik roda dua, meliputi penjualan motor listrik dan manajemen infrastruktur baterai.

Electrum, yang beroperasi sebagai perusahaan terintegrasi dengan teknologi data analytics dan IoT, melihat pertumbuhan signifikan pasar EV sejak awal 2024. Menurut Gita Sjahrir, Managing Director Investor Relations TBS Energi Utama, potensi bisnis Electrum dapat mencapai US$ 7 miliar per tahun melalui penjualan motor listrik dan pengelolaan infrastruktur baterai.

Data menunjukkan peningkatan adopsi EV hampir 90% sejak awal tahun 2024, terutama di antara mitra B2B mereka. Saat ini, Electrum sudah memiliki 5.400 unit motor listrik dan 320 stasiun penukaran baterai. Mereka telah melayani perjalanan sejumlah 170 juta kilometer dengan rata-rata 18.500 kali penukaran baterai setiap hari.

Kemitraan dengan Gojek dan Grab juga mendorong ekosistem EV ini. Dari lebih dari 5,3 juta pengemudi terdaftar di kedua platform, sekitar 20.000 pengemudi telah menggunakan motor listrik, dengan 5.500 di antaranya menggunakan produk Electrum. Ini menunjukkan bahwa 25% motor listrik aktif di sektor ride-hailing berasal dari Electrum.

Mirza Rinaldi Hippy, Head of Corporate Finance & Investor Relations TOBA, menggarisbawahi bahwa kontribusi Electrum masih dalam tahap awal, tetapi pertumbuhannya menjanjikan. Diharapkan, hingga tahun 2030, lini bisnis baru ini akan menyumbang US$200-300 juta dari pendapatan total perusahaan. Target ini mengindikasikan bahwa Electrum tidak hanya akan menjadi tambahan, tetapi juga penyokong penting pendapatan perseroan di masa depan.

Saat ini, Electrum telah membentuk jaringan yang kuat dengan 5.400 unit motor listrik dan 320 stasiun penukaran baterai. Dengan dukungan dari mitra strategis seperti Gojek dan Grab, perusahaan ini semakin mengukuhkan posisinya di industri EV. Pertumbuhan yang signifikan ini menunjukkan potensi besar bagi Electrum dalam menjalankan strategi elektrifikasi transportasi di Indonesia.

Sebagai tambahan, ada studi kasus menarik dari adopsi motor listrik di Singapura yang menunjukkan bahwa penggunaan motor listrik dapat mengurangi emisi CO2 hingga 40%. Ini menegaskan bahwa industri EV tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga lingkungan. Dengan demikian, Electrum memiliki peran strategis dalam mendorong transisi energi bersih di Indonesia.

Tantangan tetap ada, notamment dalam hal infrastruktur dan biaya baterai, tetapi keberhasilan Electrum dalam mengembangkan jaringan penukaran baterai dan kerja sama dengan platform ride-hailing menunjukkan langkah yang tepat. Di masa depan, dengan pertumbuhan yang terus meningkat, Electrum bisa menjadi pemimpin industri EV di Indonesia.

Electrum memiliki kesempatan emas untuk menjadi pionir dalam mengembangkan ekosistem motor listrik di Indonesia. Dengan visi yang jelas dan strategi kolaboratif yang kuat, perusahaan ini siap memimpin transisi energi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan