Nakes Bali Siaga Tangani Korban Banjir di Tengah Gempar Listrik Mati

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Para pejabat kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya, Denpasar, termasuk dokter, perawat, dan staf, terus menjalankan tugas mereka meski terdapat banjir yang melanda Bali. Mereka melayani pasien walaupun listrik telah padam.

“Listrik sudah mati sejak pukul 05.00 Wita (Rabu),” ujar Kepala Instalasi Gawat Darurat RSUD Wangaya, Anak Agung Dharma Yudha. Bagian utara bangunan rumah sakit terkena arus banjir yang kuat, sehingga tembok di lantai satu mengalami kerusakan. Beberapa kendaraan, baik milik keluarga pasien maupun kendaraan dinas rumah sakit, tersapu arus air.

“Beberapa keluarga pasien berusaha memindahkan mobil dan motor mereka, tetapi sudah terlambat karena sudah terendam air banjir,” katanya. Gudang obat di lantai satu, sisi utara, juga mengalami kerusakan. Obat-obatan yang terendam air tidak dapat lagi digunakan. Selain itu, obat yang memerlukan pendinginan juga rusak karena mesin pendingin mati.

Sebagian tenaga kesehatan dan pasien dipindahkan ke lantai lain. Listrik yang padam juga mempengaruhi peralatan medis seperti alat rontgen, mesin inkubator untuk bayi, dan peralatan laboratorium yang tidak dapat berfungsi. Lima bayi harus dievakuasi ke RSUD Klungkung, Rumah Sakit Mangusada, hingga RSUP Prof Ngoerah. Pasien yang memerlukan pemeriksaan rontgen juga dialihkan ke fasilitas kesehatan lain.

Genset tidak bisa digunakan karena terletak di lantai satu yang terendam air banjir. Meskipun listrik padam selama sekitar delapan jam, tenaga kesehatan tetap memberikan pelayanan. Selain itu, tim medis juga harus merespons 10 pasien korban banjir di Denpasar.

Pertahanan dan tanggapan cepat dalam situasi darurat seperti ini menunjukkan dedikasi para petugas kesehatan dalam melindungi nyawa pasien walaupun menghadapi kondisi ekstrem. Ketegasan mereka menjadi contoh inspiratif bagi masyarakat dalam menghadapi bencana.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan