Tidak Tidur Dengan Lampu Hidup Lebih Sehat Dari Lampu Mati Menurut Ahli

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Banyak orang memilih untuk tidur dengan lampu menyala, tetapi ada pula yang kesulitan tidur tanpa cahaya. Maka, di antara kedua gaya ini, yang lebih baik?

Ahli kesehatan tidur, dr Andreas Arman Prasadja, RPSGT, menyatakan bahwa tidur dalam keadaan gelaplah yang lebih direkomendasikan untuk kualitas tidur yang optimal.

“Lampu mati lebih baik,” ugap dr Andreas selama World Sleep Congress 2025 di Singapura, Rabu (10/9/2025).

Alasan utama adalah produksi hormon melatonin tubuh mulai berlangsung sekitar jam tujuh malam. Hormon ini mencapai tingkat tertinggi ketika lingkungan gelap. Melatonin adalah hormon alami yang dihasilkan oleh kelenjar pineal di otak untuk menstabilkan ritme tidur-bangun.

“Tidak berarti harus sepenuhnya gelap, sedikit cahaya pun tak masalah,” katanya.

Selain itu, dr Andreas menggaris bawahi bahwa untuk tubuh sehat, jumlah jam tidur juga harus dipertimbangkan. Indonesia merupakan salah satu negara dengan rata-rata jam tidur masyarakat yang terpendek. “Di Asia, Indonesia paling buruk dengan rata-rata 6 jam 36 menit hingga 6 jam 39 menit, sedangkan rata-rata Asia sekitar 7 jam,” jelasnya. “Sementara di Australia dan Eropa, rata-rata waktu tidur mencapai 8 jam.”

Salah satu faktor yang memengaruhi perbedaan ini adalah perbedaan infrastruktur. Di Indonesia, pekerja membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai ke tempat kerja. “Di Jakarta, siapa yang bisa bangun jam 7 atau 6? Jam masuk kantor di Singapura dan Indonesia kira-kira jam 8. Di sini (Singapura), bisa bangun jam 7, sikat gigi, sarapan, mandi, jam 8 sudah di kantor. Kita di Jakarta, bangun jam 7 mungkin sudah ketinggalan KRL,” tutupnya.

Data terkini menunjukkan bahwa kualitas tidur sangat tergantung pada lingkungan dan kebiasaan individu. Penelitian terbaru dari Universitas Harvard menemukan bahwa paparan cahaya biru dari perangkat elektronik sebelum tidur dapat mengurangi produksi melatonin hingga 22%. Seperti yang disarankan dr Andreas, minimalisasi sumber cahaya di malam hari dapat meningkatkan kualitas tidur secara signifikatif. Studi kasus di Jepang menunjukkan bahwa pekerja yang mengadopsi polisi tidur dalam gelap semalam berkesempatan lebih tinggi untuk menikmati tidur yang lebih dalam dan produktif.

Tidur berkualitas tidak hanya tentang durasi, tetapi juga lingkungan. Buatlah kebiasaan tidur yang sehat dengan menciptakan ruang tidur yang nyaman dan gelap. Ingat, setiap detik istirahat yang baik adalah investasi bagi energi dan kesehatan esok hari.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan