Pemeriksaan Kasus Pencemaran Nama Baik RK Melibatkan Lisa Mariana Dijadwalkan Hari Ini

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemeriksaan terhadap selebgram Lisa Mariana diatur ulang kembali oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri dalam kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Kehadiran Lisa diharapkan pada hari ini setelah sebelumnya ditunda dua kali.

Awalnya, pemeriksaan dijadwalkan pada 4 September namun Lisa tidak hadir. Kemudian, pemeriksaan dipindahkan ke 9 September, tetapi Lisa kembali menyatakan tidak dapat hadir karena dirinya dan anaknya, CA, sedang sakit. Pengacara Lisa, Jhon Boy Nababan, menghadap ke Bareskrim Polri dan meminta jadwal baru untuk 11 September 2025.

Kasubdit I Dittipidsiber Rizki Agung Prakoso mengonfirmasi bahwa Lisa diharapkan datang sesuai jadwal. Jhon Boy Nababan juga memastikan bahwa kliennya akan hadir pada pukul 11.00 WIB. Pemeriksaan ini merupakan lanjutan dari kasus yang dilaporkan oleh Ridwan Kamil setelah hasil tes DNA diumumkan.

Hasil tes DNA menunjukkan tidak ada kecocokan antara DNA Ridwan Kamil dengan anak Lisa, CA. Polisi menyatakan bahwa DNA keduanya tidak identik. Lisa telah dilaporkan karena dianggap merugikan nama baik Ridwan Kamil dan keluarganya. Laporan tersebut diresmikan pada 11 April 2025 dengan nomor LP/B/174/IV/2025/SPKT/BARESKRIM POLRI.

Selain permasalahan hukum yang sedang berlangsung, kasus ini juga menimbulkan perhatian publik yang kuat. Banyak orang merasa tertarik untuk mengetahui perkembangan selanjutnya, terutama setelah hasil tes DNA yang mengejutkan. Kasus ini juga mewakili tantangan dalam mengelola kontroversi di era digital, di mana informasi dapat menyebar dengan cepat dan memengaruhi reputasi seseorang.

Lisa Mariana kini menghadapi tantangan yang signifikan dalam menghadapi pemeriksaan ini. Kehadirannya dalam pemeriksaan akan menjadi langkah penting dalam menentukan langkah selanjutnya dalam kasus ini. Kualitas bukti yang diajukan dan kredibilitas saksi akan menjadi faktor kunci dalam menentukan keputusan hukum. Kasus ini juga mengingatkan kita semua untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan mengelola informasi pribadi.

Dalam kasus seperti ini, penting untuk mengutamakan kebenaran dan keadilan. Semua pihak yang terlibat harus diizinkan untuk memberikan versi mereka dan proses hukum harus berjalan dengan adil. Kasus ini bukan hanya tentang dua individu, tetapi juga tentang konsekuensi dari pernyataan publik yang dapat memengaruhi kehidupan orang lain. Mari kita tunggu perkembangan selanjutnya dengan sabar dan rasionalitas.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan