Banjir Melanda Bali, DPR Sebut Perlu Penambahan Infrastruktur dan Peningkatan Tata Lingkungan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Banjir melanda beberapa daerah di Bali, dan anggota DPR dari Dapil Bali, I Nengah Senantara, mengutuk pembangunan apa adanya yang sedang terjadi di pulau tersebut. Menurutnya, dampak dari pembangunan tersebut telah merusak lingkungan secara signifikan. “Banjir yang terjadi sekarang sebagian besar disebabkan oleh pembangunan besar-besaran di berbagai wilayah, termasuk perubahan fungsi lahan. Misalnya, jalur hijau di Jalan Raya Padang Galak atau Ngurah Rai, dan Jalan Hangtuah sekarang sudah berubah menjadi beton,” jelas Senantara saat dihubungi, Kamis (19/9/2025). Tidak hanya di perkotaan, pembangunan masif juga terjadi di pedalaman. Selain itu, manajemen lingkungan yang kurang baik juga menjadi penyebab banjir ini.

Menurut Senantara, pengelolaan sampah yang kurang optimal dan penanganan masalah lingkungan yang tidak preventif juga berperan dalam kejadian banjir ini. Selain itu, cuaca ekstrem juga menjadi faktor. Dalam beberapa hari terakhir, Pulau Dewata mengalami hujan lebat dengan petir yang mengelegar. “Curah hujan yang sangat tinggi selama dua hari ini merupakan salah satu penyebab utama banjir,” tambahnya.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir telah terjadi di empat wilayah administratif di Bali, termasuk Kabupaten Jembrana, Gianyar, Tabanan, Klungkung, dan Kota Denpasar. Banjir dimulai sejak Selasa malam (9/9) setelah hujan lebat mengguyur sebagian wilayah. Di Kabupaten Jembrana, dua orang meninggal dan 103 keluarga (200 jiwa) terdampak. Sementara itu, 85 warga mengungsi di beberapa tempat, seperti pos balai desa Yeh Kuning, Musala Assidiqie, dan Musala Darul Mustofa.

Di Kabupaten Klungkung, 104 keluarga (423 jiwa) juga terdampak banjir. Di Kota Denpasar, banjir terjadi di empat kecamatan: Denpasar Timur, Denpasar Utara, Denpasar Selatan, dan Denpasar Barat. Wilayah lain yang terkena banjir meliputi Kecamatan Jembrana (Kabupaten Jembrana), Kecamatan Sukawati (Kabupaten Gianyar), Kecamatan Kediri (Kabupaten Tabanan), dan Kecamatan Dawan (Kabupaten Klungkung).

Banjir di Bali menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan lingkungan yang baik dan pembangunan yang berkelanjutan. Perubahan iklim dan pembangunan tak terkontrol dapat menyebabkan bencana lebih sering terjadi. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan dan adaptasi harus diambil segera untuk melindungi masyarakat dan lingkungan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan