Scrub, Istilah Pembatalan Peluncuran Roket Seperti pada Satelit Nusantara Lima

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Peluncuran Satelit Nusantara Lima (SNL) yang dikelola PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) terpaksa diundur untuk kedua kalinya akibat kondisi cuaca yang tidak mendukung. SpaceX sempat mempersiapkan peluncuran menggunakan roket Falcon 9 pada pukul 21.30 waktu setempat, tetapi proses dihentikan 30 detik sebelum waktu peluncuran. Tim kontrol kemudian memutuskan untuk menundanya hingga keesokan hari di jam yang sama.

Istilah scrub merujuk pada pembatalan atau penundaan peluncuran dari jadwal awal ke waktu lain. Ini biasanya terjadi akibat faktor mendadak, seperti cuaca buruk atau masalah teknis yang berpotensi membahayakan keselamatan. Dalam misi antariksa, terdapat ‘launch windows’ atau jendela waktu tertentu di mana roket bisa diluncurkan, biasanya antara setengah jam hingga beberapa jam per hari. Namun, jendela ini tidak selalu tersedia setiap hari dan tergantung pada posisi benda langit yang menguntungkan untuk misi.

Saat terjadi penundaan, roket seringkali tetap berada di landasan peluncuran sambil menunggu perbaikan kondisi. Namun, dalam beberapa kasus, pesawat antariksa harus dikembalikan ke Vehicle Assembly Building (VAB) atau gedung perakitan kendaraan—proses yang dikenal sebagai rollback.

Faktor cuaca menjadi penyebab utama scrub. Penerbangan antariksa sangat rentan terhadap kondisi atmosfer, termasuk angin kencang. Peluncuran tidak dapat dilakukan jika kecepatan angin melebihi 48 km/jam pada ketinggian 48 meter di atas landasan. Selain itu, petir dan badai petir menjadi pertimbangan kritis. NASA bahkan membatalkan peluncuran jika ada kemungkinan petir lebih dari 20% dalam radius 8 km atau jika petir terdeteksi dalam radius 16 km dari lokasi.

Awan tebal yang mencapai suhu beku dalam jarak tertentu juga dapat mengganggu peluncuran, begitu pula hujan atau gerimis. Suhu ekstrem, baik terlalu panas maupun terlalu dingin, dapat memengaruhi kesiapan roket. Masalah teknis juga menjadi faktor krusial—ribuan sensor terus memantau kondisi roket hingga detik terakhir untuk memastikan tidak ada kegagalan mekanis.

Kejadian tak terduga seperti kapal yang melintas di jalur peluncuran juga pernah menyebabkan penundaan, seperti kasus misi pasokan Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 2014. Meskipun penundaan menimbulkan biaya tambahan, risiko kegagalan peluncuran yang berpotensi menghancurkan roket dan mengancam nyawa jauh lebih besar. Industri antariksa mengutamakan keselamatan di atas segalanya, membuktikan bahwa pencegahan selalu lebih baik daripada menanggung kerugian besar.

Mengingat kompleksitas dan risiko tinggi dalam peluncuran satelit, setiap penundaan sebenarnya adalah langkah bijak untuk memastikan kesuksesan misi. Teknologi terus berkembang, tetapi alam tetap menjadi faktor tak terduga yang harus dihadapi dengan persiapan matang dan kesabaran. Ketika akhirnya SNL berhasil mengudara, semua penantian dan penundaan akan terbayar dengan pencapaian yang lebih besar.

Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Tinggalkan Balasan