Gelombang Ekuatorial Rossby: Penyebab Hujan Deras dan Banjir di Bali

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Bali dilanda hujan lebat dan banjir akibat gelombang ekuatorial Rossby. BBMKG Wilayah III Denpasar menuturkan, fenomena ini telah berlangsung selama dua minggu terakhir, mendorong terbentuknya awan konvektif yang mengakibatkan curah hujan yang besar. Wayan Musteana, Ketua Kelompok Operasional Meteorologi di BBMKG, menyatakan bahwa aktivitas gelombang Rossby mendukung kondisi cuaca buruk tersebut, dengan dukungan dari kelembaban udara yang tinggi dari permukaan hingga lapisan 500 milibar.

Gelombang Rossby adalah gelombang atmosfer yang bergerak ke barat di sekitar ekuator. Ketika gelombang ini aktif, ada kemungkinan terjadi peningkatan hujan di wilayah yang dilaluinya. BBMKG menjelaskan bahwa gelombang Rossby merupakan fenomena fluida yang berputar baik di atmosfer maupun samudra, sehingga juga disebut gelombang planet. Menurut NOAA, gelombang ini bermanfaat dalam membentuk pola cuaca dan iklim global.

Banjir di Bali telah menimbulkan dampak serius sejak Selasa malam (9/9/2025). Wilayah yang terkena banjir meliputi Jembrana, Gianyar, Canggu, Kerobokan, dan Denpasar. Hujan intens mulai turun sekitar pukul 23.15 WIB. BNPB melaporkan dua korban jiwa dan 103 KK (200 jiwa) terdampak. Abdullah Muhari, Kepala Pusat Data BNPB, menyampaikan data sementara tersebut pada Rabu pagi (10/9/2025).

Selain kerusakan fisik, banjir juga menghantam rumah-rumah warga, termasuk milik anggota DPRD. Dampak ini menegaskan betapa pentingnya siap-sedia dalam menghadapi bencana alam yang sering terjadi di Indonesia.

Bencana ini mengingatkan pada kebutuhan peningkatan infrastruktur penanggulangan banjir dan pengawasan cuaca yang lebih baik. Namun, peningkatan kemampuan masyarakat dalam menanggapi bencana juga tidak boleh terabaikan. Dengan kesadaran yang tinggi dan persiapan yang matang, dampak bencana dapat dikurangi.

Dalam menanggapi fenomena alam seperti ini, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga penelitian menjadi kunci. Penyebaran informasi yang cepat dan akurat dapat mengurangi risiko korban jiwa dan kerusakan material. Marailah berpartisipasi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana, baik melalui pendidikan, pengawasan lingkungan, hingga dukungan terhadap kelompok tanggap darurat. Bersama-sama, kita dapat membuat komunitas yang lebih resilen di hadapan bencana alam.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan