Kementerian Pertahanan Ungkap Detail Rencana Darurat Militer dalam Sidang Dewan Pers

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia mengajukan laporan kepada Dewan Pers terkait dengan artikel yang diterbitkan oleh Majalah Tempo. Keberatan tersebut berhubungan dengan laporan yang menurut Kemhan mengandung informasi yang salah tentang rencana penerapan darurat militer selama kericuhan di Jakarta. Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, Karo Infohan Kemhan, mengonfirmasi adanya laporan tersebut kepada Dewan Pers dan mengklarifikasi bahwa isi artikel Majalah Tempo tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Frega juga membantah bahwa Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin pernah mengajukan usulan darurat militer kepada Prabowo Subianto sebagai akibat dari kericuhan. Menurutnya, setiap proses pengajuan rencana tersebut memerlukan mekanisme resmi yang tidak bisa dilakukan sendiri oleh Menteri Pertahanan. Setelah pengecekan ke berbagai instansi di Kementerian Pertahanan, ternyata tidak ada proses pengajuan draf yang sesuai dengan laporan Majalah Tempo.

Menanggapi kritik yang menyebut pelaporan tersebut sebagai upaya untuk membatasi kebebasan pers, Frega menjelaskan bahwa Kementerian Pertahanan selalu menghormati hak kebebasan pers. Namun, ketika informasi yang disampaikan salah, terutama terkait dengan pejabat negara dan institusi, maka perbaikan harus dilakukan. Pelaporan ke Dewan Pers dilakukan untuk memastikan bahwa informasi yang salah tidak terus beredar dan dapat menyesatkan masyarakat.

Frega juga menekankan bahwa kebebasan pers adalah salah satu nilai penting dalam demokrasi, tetapi harus dipadukan dengan patuh terhadap kaidah-jurnalisme. Menurutnya, ketika media melaporkan informasi yang tidak akurat, hal tersebut dapat menciptakan persepsi yang salah dan mempengaruhi masyarakat. Oleh karena itu, pelaporan ini dilakukan agar Majalah Tempo dapat melakukan koreksi dan menjaga integritas informasi.

Terkait dengan laporan ini, Frega juga mengundang pembaca untuk menonton video terkait dengan momen Prabowo Subianto membahas darurat militer di Korea Selatan.

Sebagai pembaca, penting untuk memastikan keakuratan informasi yang kita konsumsi. Dalam era digital seperti ini, disinformasi dapat dengan cepat menyebar dan menyebabkan kerusakan bagi kepentingan umum. Oleh karena itu, baik media maupun masyarakat harus bekerja sama untuk menjaga kejelasan dan ketepatan informasi yang disampaikan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan