Menteri Keuangan Purbaya mengungkapkan bahwa ia sering menggunakan gaya percakapan yang bebas, mirip dengan “koboi.” Namun, kemudian ia menyadari bahwa gaya itu tidak cocok lagi dengan statusnya sebagai bendahara negara, yang memerlukan perhatian lebih dari masyarakat.
Dalam pertemuan kerja pertamanya dengan Komisi XI DPR RI, Purbaya menjelaskan bahwa ia sedang berusaha untuk mengubah cara berbicaranya agar tidak menjadikan dirinya objek polemik. “Sekarang, saat saya menjabat Menteri Keuangan, saya tidak bisa lagi berbicara sembarangan seperti saat menjadi Ketua LPS,” katanya saat Rapat Kerja di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2025).
Purbaya merasa kesalahan dalam merespons tuntutan rakyat 17+8 secara terlalu santai sebelumnya telah menimbulkan banyak kritikan. “Aku baru sadar dampaknya, ternyata berbeda. Sekarang aku akan mengikuti pidato yang disiapkan staf, jadi tidak ada lagi sesi bebas seperti dulu,” ujarnya, diiringi gelak tawa dari anggota rapat. Satu anggota komisi mengusulkan, “Pak Menteri, boleh koboi, tapi isinya ada,” yang menimbulkan tanggapan ringan dari Purbaya, “Siap, siap. Makasih Pak.”
Purbaya tak hanya menyebut gaya bicara “koboi” dalam rapat tersebut, tetapi juga saat Serah Terima Jabatan dengan Sri Mulyani Indrawati. Ia mengakui bahwa sebagai menteri, tanggung jawabnya jauh lebih berat dibanding saat menjabat Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), di mana perbuatannya tidak diperhatikan dengan seksama. “Saya masih pejabat baru di sini, menteri kagetan. Jadi kalau kata Bu Sri Mulyani, gaya bicara saya ‘koboi’,” jelas Purbaya dalam konferensi pers usai Sertijab di Kementerian Keuangan, Selasa (9/9/2025).
Di LPS, ia mengaku lebih bebas karena tidak ada yang memantau ucapannya. “Di sini, kalau salah ngomong, langsung dipelintir,” tambahnya. Purbaya juga meminta maaf atas kesalahan dalam bicaranya, khususnya terkait tuntutan rakyat 17+8, dan meminta pengertian bagi masyarakat karena ia masih dalam proses penyesuaian sebagai menteri baru.
Dengan komitmen untuk terus belajar dan beradaptasi, Purbaya memastikan bahwa dalam waktu beberapa bulan ke depan, ia akan lebih siap menghadapi kritik. Langkah ini tidak hanya menunjukkan kesadaran diri yang tinggi, tetapi juga kegigihan untuk berubah demi menjalankan tugas dengan lebih baik.
Terbaru, studi menunjukkan bahwa pejabat publik yang dapat beradaptasi dengan cepat dan merespon kritik konstruktif memiliki kemampuan kepemimpinan yang lebih kuat. Ini menandakan bahwa Purbaya sudah memahami pentingnya fleksibilitas dalam menanggapi perubahan peran dan tanggung jawab yang lebih besar.
Dalam menghadapi tantangan baru, penting untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Purbaya telah menunjukkan kesediaan untuk berubah, dan ini adalah langkah penting dalam memimpin dengan bijak dan efektif.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.