SpaceX menunda peluncuran satelit Nusantara Lima akibat masalah cuaca dan teknis

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Peluncuran Satelit Nusantara Lima milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) kembali mengalami penundaan. Roket Falcon 9 yang seharusnya membawa satelit tersebut ke orbit gagal lepas landas dari Cape Canaveral, Florida, AS pada Rabu (10/9) waktu Orlando atau Kamis (11/9/2025) waktu Indonesia.

Faktor cuaca yang tidak menentu dan kendala teknis pada roket SpaceX menjadi penyebab utama penundaan ini. “Proses peluncuran terpaksa ditunda akibat adanya awan cumulonimbus di sekitar Beppu Beach serta beberapa permasalahan teknis yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut pada roket,” ungkap Satrio Adiwicaksono, Project Director Satelit Nusantara Lima.

Peluang cuaca yang mendukung pada hari peluncuran sebelumnya diperkirakan hanya 50-70%, jauh lebih rendah dibandingkan prediksi sehari sebelumnya yang mencapai 80%. “Arah angin masih tidak pasti, kami terus memantau perkembangannya,” tambahnya.

Selain itu, tim SpaceX menemukan beberapa komponen Falcon 9 yang tidak memenuhi standar setelah upaya peluncuran sebelumnya dibatalkan. Perbaikan awalnya diperkirakan selesai dalam enam jam, namun kondisi cuaca yang buruk memperpanjang waktu verifikasi hingga melebihi batas jendela peluncuran.

SpaceX kemudian meminta tambahan waktu 24 jam, sehingga peluncuran baru dijadwalkan pada Kamis (11/9) pukul 07.59–09.59 waktu setempat atau Jumat (12/9) pukul 18.59–20.59 WIB. “Semoga kali ini berhasil,” harap Satrio.

Sebelumnya, misi ini juga gagal dilaksanakan pada Selasa (9/9) waktu AS atau Rabu (10/9) WIB, terhitung hanya 30 detik sebelum lepas landas akibat cuaca ekstrem yang dinilai terlalu berisiko oleh 45th Weather Squadron.

Meski mengalami penundaan, kondisi satelit tetap dalam keadaan baik. “Yang terpenting, satelit masih dalam kondisi optimal. Meskipun memiliki banyak fitur kompleks, semuanya sudah dipersiapkan dengan matang,” jelas Satrio.

Satelit Nusantara Lima dibangun dengan platform Boeing 702MP dan memiliki kapasitas transmisi melebihi 160 Gbps. Keberadaannya diharapkan dapat meningkatkan konektivitas broadband di berbagai wilayah Indonesia dan Asia Tenggara, termasuk Filipina dan Malaysia, dengan target operasional dimulai pada 2026.

Kini, perhatian tertuju pada upaya peluncuran berikutnya. Masyarakat Indonesia dan komunitas antariksa global berharap cuaca akan mendukung dan misi ini dapat berjalan tanpa hambatan.

Kegagalan peluncuran satelit bukan hal baru dalam industri antariksa. Menurut data Space Launch Report 2025, sekitar 12% peluncuran mengalami penundaan akibat faktor cuaca dan masalah teknis. SpaceX sendiri telah meningkatkan tingkat keberhasilan Falcon 9 hingga 98% dalam lima tahun terakhir.

Dengan teknologi canggih yang dimilikinya, Satelit Nusantara Lima diharapkan menjadi solusi bagi konektivitas digital di daerah terpencil. Tantangan teknis dan cuaca hanyalah bagian dari proses menuju kesuksesan. Peluncuran yang tertunda bukan akhir, melainkan langkah untuk memastikan semuanya berjalan sempurna. Kesabaran dan persiapan matang akan membuahkan hasil yang optimal di masa depan.

Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Tinggalkan Balasan