Korban Luka Akibat Runtuhnya Atap Gedung SMK di Bogor Capai 29 Siswa dan 2 Guru

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dalam kecelakaan tragis di salah satu sekolah menengah kejuruan di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, total 31 individu mengalami cedera. Dari korban tersebut, 29 di antaranya adalah murid yang sedang beraktivitas belajar. Camat Cileungsi, Adi Henryana, mengungkapkan bahwa sebagian besar siswa yang terluka dikirim ke Rumah Sakit MH Thamrin dan Rumah Sakit Mary untuk perawatan lanjut. Meskipun mayoritas korban berusia remaja dari kelas X hingga XII dengan berbagai jurusan, dua orang lainnya yang juga terluka adalah dua tenaga pendidik, identik dengan nama Bu Suci dan Bu Novi.

Petugas Damkar Kabupaten Bogor memberitahu bahwa insiden terjadi saat proses pembelajaran berlangsung normal. Menurut keterangan dari siswa, suara seperti runtuhan dan pemecahan kayu terdengar sebelum akhirnya atap lantai dua bangunan sekolah tiba-tiba runtuh. Material bangunan yang robek kemudian menimpa 31 orang yang sedang berada di tiga ruang kelas dan satu ruangan aula.

Ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan pemeriksaan rutin terhadap struktur bangunan sekolah di seluruh Indonesia, khususnya di daerah rawan bencana. Studi kasus ini mengingatkan pada pentingnya pemantauan dan pemeliharaan yang teliti agar insiden serupa dapat dicegah. Dengan adanya kebijakan yang lebih keras terkait standar konstruksi bangunan pendidikan, diharapkan dapat melindungi para siswa dan tenaga pendidik dari bahaya yang tidak terduga.

Investasi dalam infrastruktur sekolah bukan hanya berarti membangun gedung, tetapi juga mengamankannya. Setiap nyawa siswa dan guru harus menjadi prioritas. Mapanlah pendidikan di atas fondasi yang kuat, baik fisik maupun sistem.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan