Tari Tradisional Si Gajah TN Tesso Nilo yang Terancam Pupus, Kapolda Riau Turut Prihatin

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Satu-satunya gajah di Taman Nasional Tesso Nilo, yang dikenal sebagai Tari Kalista Lestari, dilaporkan telah meninggal dunia pada hari ini, mengejutkan banyak pihak. Penyebab pasti kematiannya masih dalam proses penyelidikan.

Berita kematian gajah Tari ini menyebar lewat media sosial, dengan catatan tidak ada tanda-tanda pembunuhan yang ditemukan. Hal ini semakin memancing keprihatinan masyarakat.

Kematian Tari juga membuat Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan, sangat terkejut. Herry, yang sering menganggap Tari sebagai ‘anak angkat’, langsung mengungkapkan duka cita atas kehilangan hewan ini.

“Hari ini, dengan hati berat namun penuh penuh ikhlas, saya mengumumkan bahwa Tari Kalista Lestari, gajah yang kami anggap sebagai putri angkat, telah pulang ke alam semesta,” ujarnya, Rabu (9/9/2025).

Menurut Herry, Tari bukan hanya seekor gajah biasa. Ia menjadi simbol penting yang mengingatkan humanidad akan pentingnya keseimbangan alam di tengah perkembangan pembangunan yang terus berlangsung.

“Tari adalah suara hutan Tesso Nilo yang semakin terancam. Kepergiannya menjadi pengingat bahwa hubungan kita dengan alam bukanlah tentang penguasaan, tetapi tentang saling menjaga dan menghormati,” tambahnya.

Dengan mengutip filsafat Yunani kuno, Herry menyatakan bahwa kematian bukanlah akhir, melainkan proses transformasi. Ia berharap kematian Tari bisa menjadi semangat bagi semua orang untuk lebih peduli dengan kelestarian alam.

“Jiwa Tari kini menjadi bagian dari semesta, menjadi energi yang akan terus menginspirasi kita untuk melindungi hutan dan satwa liar yang semakin terancam. Kepergiannya adalah panggilan untuk membersihkan diri dari sikap lalai terhadap lingkungan,” ujarnya.

Herry Heryawan dikenal dekat dengan gajah-gajah di Tesso Nilo. Dia pernah terkenal karena pernyataannya yang mewakili gajah-gajah di Tesso Nilo saat menghadapi massa demo di depan kantor Gubernur Riau.

Selain itu, Herry juga konsisten mempertahankan Tesso Nilo sebagai habitat alamiah bagi gajah dan makhluk hidup lainnya. Hal ini sejalan dengan program Green Policing yang terus dikembangkan di Provinsi Riau.

Kematian Tari bukan hanya kehilangan seekor gajah, melainkan kehilangan simbol yang mengingatkan kita akan tanggung jawab untuk melindungi alam. Mari kita jadikan peristiwa ini sebagai pengingat untuk selalu menjaga lingkungan agar generasi mendatang masih dapat menikmati keindahan alam seperti yang pernah diwariskan oleh Tari.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan