Karding Reshuffle: Efek Domino dari Viral Permainan Domino?

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Presiden Prabowo Subianto telah melakukan penggantian beberapa menteri dalam Kabinet Merah Putih, termasuk Abdul Kadir Karding. Keputusan ini diperkirakan terjadi akibat kontroversi publik yang melibatkan Karding, khususnya setelah ia terlihat bermain domino dengan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Azis Wellang, seseorang yang pernah terlibat kasus pembalakan liar. Meskipun Karding telah memberikan penjelasan, Adi Prayitno dari Parameter Politik Indonesia mengaitkan penggantian jabatan tersebut dengan desakan masyarakat dan kebutuhan untuk meningkatkan kinerja menteri.

Terkait Karding, selain isu permainan domino, ia juga dikritik atas pernyataan sebelumnya seperti “kabu aja dulu” dalam konteks pengurangan pengangguran. Adi Prayitno menambahkan bahwa penggantian ini juga terkait dengan upaya pemerintah untuk menanggapi kritik publik. Selain Karding, Budi Arie Setiadi dan Dito Ariotedjo juga diganti, karena masing-masing dikaitkan dengan kasus tertentu dan kinerja yang dianggap tidak memuaskan.

Menurut Adi, Sri Mulyani Indrawati dipindahkan dari posisi Menteri Keuangan terutama karena kinerja yang tidak memadai dalam mengatasi krisis ekonomi. Ia juga mencatat bahwa Sri Mulyani telah membuat beberapa pernyataan yang menghasilkan kontroversi, sehingga penggantian ini dianggap sebagai tanggapan terhadap desakan publik. Penggantian tersebut dianggap sebagai efek domino dari berbagai polemik yang terjadi.

Dalam konferensi pers di Istana Negara, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengumumkan reshuffle kabinet berdasarkan evaluasi yang dilakukan Presiden Prabowo. Berikut daftar menteri yang diganti: Budi Gunawan (Menteri Koordinator Politik dan Keamanan), Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan), Abdul Kadir Karding (Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia), Budi Arie Setiadi (Menteri Koperasi), dan Dito Ariotedjo (Menteri Pemuda dan Olahraga).

Penggantian menteri ini menunjukkan bahwa pemerintah merespons dengan serius terhadap berbagai kontroversi dan kritik yang timbul. Keputusan tersebut bukan hanya mengenai kinerja, tetapi juga relatif terhadap tanggapan terhadap harapan masyarakat. Sementara alasan aktual mungkin lebih kompleks, publik bisa melihatnya sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja dan mempertahankan kepercayaan.

Kesimpulan: Reshuffle kabinet ini menandakan komitmen pemerintah untuk lebih responsif terhadap aspirasi masyarakat. Dalam era informasi seperti sekarang, keputusan-keputusan seperti ini tidak hanya berdampak pada kinerja instansi pemerintah, tetapi juga pada percepatan transformasi positif dalam bidang-bidang yang diharapkan pengguna layanan pemerintah.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan