Gedung Majelis yang Baru Dibangun di Bogor Ambruk dalam Waktu Singkat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Bogor, Jawa Barat, salah satu majelis taklim runtuh saat digunakan untuk acara maulid nabi di Ciomas. Bangunan yang terkena kerusakan itu baru saja selesai pembangunannya sekitar enam bulan yang lalu. Dengan ukuran 12 x 10 meter, majelis tersebut dirancang untuk menampung sekitar 150 peserta.

Zulpadli Harahap, pimpinan majelis taklim, menjelaskan bahwa bangunan tersebut baru saja diresmikan setelah Idul Fitri. Menurutnya, struktur bangunan telah dipastikan kokoh dan memenuhi standar kualitas. “Kita memastikan bahwa bangunan yang kita bangun tidak sembarangan. Kualitas juga menjadi prioritas utama,” ujarnya.

Pada saat kejadian, jumlah jemaah yang hadir diperkirakan mencapai 400-500 orang, meskipun tidak semua berada di dalam gedung. Sebagian di antaranya berkumpul di luar atau di halaman sekitar. “Jumlah jemaah tidak dapat diprediksi pasti karena beberapa di antaranya hanya berkumpul di luar gedung,” katanya.

Kejadian runtuhnya bangunan terjadi dengan tiba-tiba. Menurut Zulpadli, jemaah datang dari beberapa desa sekitar, termasuk Desa Sukamakmur, Sukaluyu, Sukaresmi, Sukaharja, Sukajaya, dan Sukajadi. “Bangunan runtuh dari bagian belakang menuju ke depan, tetapi tiang-tiang utama masih utuh karena sangat kokoh,” tambahnya. Setiap tiang memiliki ukuran 60 cm x 60 cm.

Acara maulidan ini hanya dihadiri oleh perempuan, sebagian besar ibu-ibu. Zulpadli langsung bertindak untuk membantu korban setelah runtuhan terjadi. “Saya langsung loncat untuk menolong korban. Segala yang bisa saya lakukan, saya lakukan. Warga lain juga segera datang untuk membantu,” ungkapnya.

Setelah kejadian, Zulpadli mengaku sangat terkejut. Ia berencana untuk mengunjungi keluarga korban dalam waktu dekat. “Saya terlalu terkejut untuk mengunjungi keluarga korban sendiri. Saya masih memproses bagaimana cara menghadapi mereka,” katanya. Dia berharap akan siap mengunjungi keluarga korban dalam waktu dua atau tiga hari ke depan.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa struktur bangunan yang baru dapat mengalami kerusakan jika tidak memenuhi standar teknis yang ketat. Analisis menunjukkan bahwa penggunaan bahan bangunan yang tidak sesuai atau desain yang tidak memadai dapat mengakibatkan keruntuhan bahkan pada bangunan baru. Studi kasus serupa di daerah lain menunjukkan bahwa pencegahan keruntuhan bangunan dapat dilakukan dengan pemeriksaan rutin dan pemantauan struktur bangunan secara teratur.

Dalam kasus ini, penting untuk meninjau kembali proses pembangunan dan memastikan bahwa semua standar keamanan telah dipatuhi. Penggunaan material dengan kualitas terbaik dan desain yang sesuai dengan standar konstruksi dapat membantu mencegah kerusakan serupa di masa depan. Selalu ingat, keselamatan jemaah harus menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan keagamaan.

Kegagalan struktur bangunan pada kejadian seperti ini mengingatkan kita betapa pentingnya pengawasan yang ketat dalam pembangunan. Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan, tetapi juga untuk menjamin keselamatan umum. Jelajahi solusi dan inovasi dalam konstruksi agar bangunan bisa bertahan lama dan aman.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan