"PKS Respon Wacana Tim Investigasi Dugaan Makar dari Legislator"

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Mahasiswa BEM SI Kerakyatan dan Cipayung Plus mengajukan permintaan kepada pemerintah untuk membentuk tim investigasi terkait insiden kericuhan yang terjadi baru-baru ini di Indonesia. Paralel dengan ini, legislator yang terlibat merespon usulan tersebut dengan positif.

Menurut Mardani Ali Sera, anggota Komisi II DPR, usulan pembentukan tim investigasi dugaan makar adalah langkah yang tepat. Dalam wawancara dengan wartawan, Senin (8/9/2025), ia menyatakan bahwa banyak temuan lapangan yang memerlukan penjelasan lebih lanjut. Mardani juga memuji upaya mahasiswa yang telah menganalisis kejadian kericuhan secara mendalam.

Tak hanya itu, Mardani juga menghargai upaya pemerintah yang terbuka menerima wakil mahasiswa di Istana Presiden. Ia memuji Mensesneg Prasetyo Hadi dan Mendiktisaintek Brian Yuliarto yang siap mendengarkan aspirasi mahasiswa. “Apresiasi Pak Mensesneg dan Mendiktisaintek yang menerima aspirasi para mahasiswa,” ujarnya.

Sebelumnya, BEM SI dan Cipayung Plus telah bertemu dengan Mensesneg Prasetyo Hadi dan Mendiktisaintek Brian Yuliarto di Istana Presiden pada Kamis (4/9). Dalam pertemuan tersebut, mereka meminta Presiden Prabowo untuk segera membentuk tim investigasi dugaan makar. Koordinator Media BEM SI Kerakyatan Pasha Fazillah Afap menegaskan bahwa mereka dengan tegas menuntut presiden untuk mengambil langkah tersebut.

Ketua BEM UPNVJ Kaleb Otniel Aritonang juga menyampaikan tuntutan 17+8 yang viral di media sosial ke Istana. Menurutnya, Mensesneg Prasetyo telah menerima aspirasi tersebut. “Tadi sudah sampaikan oleh kawan-kawan yang masuk dalam dengan Pak Mensesneg dan Pak Mendikti bahwasannya 17+8 harus bisa diakomodir,” ujar Kaleb.

Kaleb juga menekankan pentingnya pemerintah, baik eksekutif, yudikatif, maupun legislatif, untuk menegakkan supremasi sipil dan menolak militerisme. “Gubernemen eksekutif, yudikatif, dan legislatif menegakkan supremasi sipil dan tolak militerisme sebab seharusnya militer menjadi alat negara dan harus balik ke barak, seperti itu,” kata Kaleb.

Usulan mahasiswa dan respons pemerintah menunjukkan betapa pentingnya penyelidikan yang transparent atas insiden kericuhan yang terjadi. Langkah-langkah yang diambil tidak hanya untuk menyelesaikan masalah saat ini, tetapi juga untuk mencegah insiden serupa di masa depan. Kerjasama antara pemerintah dan mahasiswa dalam menyikapi isu ini menandakan komitmen bersama dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di Indonesia.

Bagi para pemimpin dan masyarakat, penting untuk tetap berkoordinasi dalam menghadapi tantangan semacam ini. Dengan demikian, Indonesia dapat terus maju dengan harmoni dan kedamaian yang terjamin.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan