Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, meresmikan kembali Gereja Blenduk (GPIB Immanuel) di area Kota Lama Semarang pada hari Minggu (7/9/2025). Bangunan bersejarah ini, yang telah berdiri selama 272 tahun, baru saja selesai direnovasi oleh Kementerian PUPR setelah proses pemugaran yang berlangsung selama setahun.
Dalam sambutannya, Iswar Aminuddin menyampaikan kepuasan dan rasa syukur karena sudah dapat menyaksikan penyempurnaan salah satu monumen paling ikonik di Semarang. “Ini merupakan kebanggaan bersama bagi kita semua untuk bisa berada di tempat yang memiliki makna sejarah yang begitu dalam. Gereja Blenduk tidak hanya sekadar bangunan, tetapi melambangkan kebanggaan, harmoni, dan keberagaman masyarakat Semarang,” ujarnya.
Proyek rehabilitasi ini memerlukan biaya sebesar Rp28 miliar dan memberikan tantangan yang tidak sedikit, terutama karena melibatkan bangunan cagar budaya. “Memulihkan bangunan heritage berbeda dengan membangun gedung baru. Ada banyak aturan dan peraturan yang harus dipatuhi, serta koordinasi dengan berbagai pihak yang harus terlibat,” jelasnya.
Gereja Blenduk terkenal sebagai tempat favorit para wisatawan yang mengunjungi Kota Lama. “Setiap kali orang melewati kawasan ini, mereka pasti terpikat oleh kecantikan Gereja Blenduk. Banyak yang memotret bangunan ini sebagai latar belakang foto kala berkunjung,” katanya.
Selain nilai sejarah dan pariwisata, Iswar Aminuddin menekankan pentingnya Gereja Blenduk sebagai simbol toleransi dan persatuan. “Selama 272 tahun berdiri, ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga menyimpan cerita perjalanan kota yang kita sayangi. Kemajuan tidak boleh melupakan akar sejarah,” ungkapnya.
“Gereja ini adalah tempat yang melambangkan keberagaman dan harmoni. Semua yang datang akan merasakan keindahan sejarah dan atmosfer khas yang ada di sini,” tambahnya. Iswar pun mengajak masyarakat untuk melestarikan bangunan ini sebagai warisan budaya yang berharga. “Mari kita jaga bukan hanya fisik bangunannya, tetapi juga semangat persaudaraan dan toleransi yang terlihat dari setiap sudutnya. Semoga gereja ini selalu menjadi simbol harmoni dan kasih bagi Semarang,” pungkasnya.
Kawasan Kota Lama Semarang telah mengalami revitalisasi dalam lima tahun terakhir, dan hasilnya terlihat dari peningkatan kunjungan wisatawan yang signifikan. Sejak 2019, jumlah pengunjung ke Kota Lama bahkan melampaui Candi Borobudur, salah satu destinasi utama di Jawa Tengah.
Saat ini, Gereja Blenduk tidak hanya menjadi simbol sejarah dan keberagaman, tetapi juga menjadi magnet wisata yang terus menarik minat pengunjung dari berbagai penjuru. Keberadaan bangunan ini mengingatkan bahwa kemajuan tidak selamanya berarti menghapus jejak masa lalu, melainkan melestarikan nilai-nilai yang tetap relevan hingga kini. Semoga keberagaman dan harmoni yang diwujudkan di Gereja Blenduk terus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.