Dua pelajar tenggelam setelah berenang di Tasikmalaya

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dua siswa SMA mengalami tragedi saat bermain di Sungai Leuwibeber, tepatnya di Blok Curug Sula, Kampung Binong, Desa Cukangjayaguna, Kecamatan Sodonghilir, Tasikmalaya, pada Sabtu sore, 6 September 2025. Identitas korban teridentifikasi sebagai Dede Ahmad Mustopa dan Rizwan Ramdani, keduanya berasal dari Desa Cukangkawung.

Kapolsek Sodonghilir, IPTU Caryadi, menjelaskan bahwa insiden ini terjadi setelah sekitar 18 siswa SMA Islam Al-Hidayah berkumpul di rumah teman bernama Hanif untuk makan nasi liwet setelah sekolah. Setelah makan, siswa-siswi tersebut bermain di sekitar Curug Sula. Siswa perempuan mengambil foto, sedangkan siswa laki-laki berenang.

Saat berenang, Rizwan tiba-tiba tenggelam akibat terpengaruh oleh arus sungai yang deras. Dede mencoba menyelamatkannya, namun keduanya justru ikut terseret arus dan tidak dapat selamat. Sebuah rekan mereka, Muhamad Arsyil Azim, turut berusaha menolong, tetapi tidak berhasil karena kekuatan aliran air. Ia hanya selamat karena berhasil meraih pegangan pada batu di tepi sungai.

Teman-teman korban langsung menanggapi situasi ini dengan meminta bantuan warga. Pencarian bersama dilakukan oleh Polsek Sodonghilir, Koramil 1223, BPBD, dan Tagana. Pada pukul 16.30 WIB, jenazah kedua korban ditemukan, namun sudah tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Jenazah pun langsung dibawa ke rumah duka.

Curug Sula diketahui memiliki kedalaman sekitar empat meter dengan aliran air yang kuat, yang membuat para korban tidak mampu menyelamatkan diri. IPTU Caryadi menegaskan bahwa area tersebut belum memenuhi standar keamanan dan belum dikelola dengan baik, sehingga peringatan berhati-hati sangat diperlukan. Jenazah korban telah dimakamkan.

Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya, mengonfirmasi bahwa evakuasi telah dilakukan dengan kerjasama tim SAR gabungan. Resiko bermain di area air dengan arus deras selalu tinggi, terutama jika tidak ada pengamanan yang memadai. Kasus ini mengingatkan kita tentang pentingnya kesadaran akan bahaya dan pengamanan di tempat-tempat rekreasi alam.

Peringatan dan pengawasan yang lebih ketat harus dilakukan di tempat-tempat dengan potensi bahaya tinggi agar tragedi serupa dapat dicegah. Segera berbuat yang terbaik untuk melindungi generasi mendatang, karena kehidupan mereka adalah aset paling berharga.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan