PP Muhammadiyah Cari Calon Arif Budimanta Pelaksana Baru

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, juga sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, telah menyatakan kesedihan mendalam atas perginya Arif Budimanta, mantan Staf Khusus Presiden Joko Widodo. Arif, seorang intelektual dan aktivis, dikenal luas karena kontribusinya yang besar di bidang ekonomi dalam organisasi Muhammadiyah.

Dalam ucapan di TPU Layur Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (6 September 2025), Mu’ti menggambarkan Arif sebagai figur intelektual, pemikir, dan pemimpin organisasi yang berdedikasi tinggi. Ia juga memuji komitmen Arif dalam mengembangkan persyarikatan, umat, dan bangsa.

Mu’ti melanjutkan bahwa Arif telah memainkan peran penting dalam merancang strategi bisnis PP Muhammadiyah, termasuk pengembangan ritel dan berbagai usaha lainnya yang memberi manfaat pada masyarakat. “Di dalam Muhammadiyah, beliau telah merancang gerakan bisnis yang signifikan untuk mengukuhkan ekonomi persyarikatan. Kehilangannya sangat dirasakan,” ungkapnya.

Meskipun merasa kehilangan, Mu’ti menuturkan bahwa PP Muhammadiyah akan segera menemukan pengganti Arif sesuai mekanisme yang telah ditetapkan. Ia menjelaskan bahwa sistem kolektif kolegial di Muhammadiyah memudahkan proses penggantian. “Proses tersebut akan berjalan otomatis karena sistem kami berjalan secara kolektif dan kolegial,” katanya.

Mu’ti juga mengirim doa agar Arif menerima rahmat Allah SWT dan mendapat tempat yang terbaik di surga. “Semoga almarhum meninggal dalam keadaan husnulkhatimah, semua dosanya diampuni, dan diterima di surga,” ucapnya.

Arif Budimanta wafat pada usia 57 tahun. Sebelumnya, PP Muhammadiyah telah mengkonfirmasi berita kepulangan Arif melalui akun Instagram resmi. “Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan dukacita mendalam atas wafatnya Dr. Arif Budimanta, Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PP Muhammadiyah,” tulis mereka pada Sabtu (6/9). “Semoga almarhum husnulkhatimah, segala amalnya diterima, dan ditempatkan di Jannatun Na’im,” tambahkan mereka.

Kontribusi Arif Budimanta dalam pengembangan ekonomi Muhammadiyah telah meninggalkan jejak yang besar. Pengalaman dan prinsip-prinsip yang diajarkan akan terus menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya. Peraniuman dalam kehilangan ini memberi pelajaran bahwa dedikasi dan komitmen dalam mengabdi pada masyarakat adalah nilai yang harus dijaga.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan