Pengungkapan Kepala Tim Akselerasi Percepatan Pembangunan Kota Banjar

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kota Banjar memiliki tim khusus bernama Tim Akselerasi Percepatan Pembangunan Daerah (TAPPD) yang berfungsi sebagai penasihat untuk Wali Kota. Tim ini didirikan untuk memberikan dukungan dalam merencanakan dan melaksanakan program pembangunan di kota tersebut, serta menyediakan saran strategis yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Bintang, sebagai ketuanya, menjelaskan bahwa peran utama TAPPD adalah menyampaikan rekomendasi kepada Wali Kota Sudarsono terkait kebijakan dan strategi yang perlu diambil. Saran ini didasarkan pada kondisi aktual di lapangan dan upaya pengembangan berbagai bidang. Selain itu, tim ini juga membantu dalam mengkoordinasikan pelaksanaan keputusan yang sudah ditetapkan oleh Wali Kota.

Tim ini juga aktif mendorong inovasi dengan mempelajari praktik sukses dari daerah lain. Misalnya, jika ada program pertanian yang dilakukan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Banjar, TAPPD akan menawarkan ide-ide kreatif dan bernilai tambah untuk meningkatkan program tersebut. Bintang menjelaskan bahwa peran tim ini hanya sebagai pendukung, sedangkan keputusan akhir tetap berada di tangan Wali Kota.

Dalam beberapa waktu lalu, Bintang juga menyatakan bahwa rekomendasi yang diberikan hanya bersifat saran, dan Wali Kota yang memiliki wewenang untuk menetapkannya. Sejak terbentuk, TAPPD telah mendorong beberapa inisiatif seperti Banjar Car Free Night, peluncuran kuliner di Pendopo Kota Banjar, dan program lain yang tidak memerlukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Untuk mendukung kegiatan ini, Bintang dan timnya mendirikan komunitas Banjar Creative Hub. Komunitas ini bertanggung jawab atas pelaksanaan, pengelolaan, dan kreativitas berbagai aktivitas di Kota Banjar. Komunitas ini dibentuk sebelum pelaksanaan Banjar Car Free Night dan kini menjadi wadah penting bagi inovasi di kota tersebut. Saat ini, Bintang memimpin tim yang terdiri dari 34 anggota dari berbagai daerah.

Terbaru, beberapa studi menunjukkan bahwa tim akselerasi seperti TAPPD dapat meningkatkan efisiensi pembangunan daerah melalui koordinasi yang lebih baik dan penggunaan pengalaman dari daerah lain. Analisis ini juga menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan komunitas lokal dapat menghasilkan inovasi yang lebih berdampak.

Untuk membuat program pembangunan lebih efektif, kota-kota lain bisa mempelajari model Banjar yang sukses dalam mendorong inovasi melalui kolaborasi tim dan komunitas. Dengan demikian, pelaksanaan kebijakan dapat lebih terarah dan berkenaan dengan kebutuhan masyarakat.

Pembagian tanggung jawab yang jelas antara tim pendukung dan pimpinan daerah juga menjadi kunci penting dalam implementasi kebijakan. Hal ini membantu mencegah kekosongan dalam pelaksanaan program dan memastikan bahwa setiap keputusan didasarkan pada analisis yang matang.

Dengan semangat inovasi dan dukungan yang kuat dari komunitas, Kota Banjar bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan program pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan