Bantuan Sosial untuk Korbannya Tewas dan Luput dalam Aksi Unjuk Rasa Makassar

Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, alias Gus Ipul, mengunjungi korban luka akibat unjuk rasa di Rumah Sakit Primaya, Makassar. Budi Haryadi, salah satu korban dengan luka berat, sedang dalam perawatan intensif. Sebelum datang ke rumah sakit, Gus Ipul telah memberikan bantuan kepada keluarga korban yang meninggal dan luka di kediaman salah satu di antaranya. Untuk Budi yang menyebabkan luka berat, Gus Ipul menyumbangkan sejumlah Rp 5 juta serta paket sembako, yang langsung diserahkan kepada orang tuanya.

Selain memberikan bantuan, Gus Ipul juga berdialog dengan keluarga korban. Ayah Budi, Saharuddin, membahas dengan Gus Ipul mengenai berita viral di media sosial yang menyebutkan anaknya telah meninggal dunia, sesuatu yang ingin diselidiki dan dibenarkan. Selain itu, Saharuddin juga bertanya tentang nasib anaknya setelah selesai mendapatkan perawatan di rumah sakit, termasuk apakah政府 masih akan menanggung biaya.

Menanggapi hal tersebut, Gus Ipul menjamin akan menindaklanjuti dan memantau kebutuhan para korban. Ia juga menjelaskan bahwa Kemensos memiliki program perlindungan sosial, rehabilitasi medis, dan sosial untuk membantu korban memulihkan kesehatan secara jasmani dan rohani. Gus Ipul menambahkan, “Kemensos akan mengawal sampai beliau bisa mandiri dan sehat jasmani rohani. Pembiayaan segala macam bisa kita diskusikan bersama.”

Setelah memberikan bantuan, malam harinya Gus Ipul kembali menjenguk Budi di Rumah Sakit Primaya. Selain berbincang dengan dokter mengenai kondisi Budi, ia juga mendoakan kesembuhan bagi korban tersebut. Selain bantuan untuk Budi, Kemensos juga menyumbangkan bantuan sebesar Rp 15 juta untuk setiap keluarga korban yang meninggal. Total bantuan untuk empat keluarga korban meninggal mencapai Rp 60 juta. Selain itu, Kemensos juga memberikan bantuan sebesar Rp 5 juta untuk setiap korban luka dalam insiden unjuk rasa tersebut, dengan total bantuan untuk lima korban luka mencapai Rp 25 juta.

Selain itu, Kemensos juga menyalurkan paket sembako sebesar Rp 500 ribu untuk setiap keluarga korban meninggal dan luka, dengan total bantuan paket sembako untuk sembilan orang mencapai Rp 89,5 juta. Insiden unjuk rasa di Makassar telah mengakibatkan empat korban meninggal dunia dan lima lainnya terluka. Daftar korban yang meninggal dunia antara lain Rusdam Diansyah alias Dandi (ojek online), Muhammad Akbar Basri (staf Humas DPRD Kota Makassar), Syahrina Wati (staf DPRD), dan Syaiful Akbar (Kasi Kesra di Kecamatan Ujung Tanah). Sedangkan korban luka meliputi Budi Haryadi (karyawan swasta), Agung Setiawan (karyawan honorer), Sahabudin (sopir anggota DPRD), dan Arif Rahman.

Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya pelayanan dan perhatian terhadap korban unjuk rasa. Bantuan dari pemerintah, baik dalam bentuk keuangan maupun dukungan sosial, menjadi langkah penting untuk membantu mereka memulihkan kehidupan. Insiden semacam ini juga meminta kita semua untuk lebih percaya dengan informasi yang beredar dan tidak segera merespons berita yang belum dikonfirmasi.

Baca juga Berita lainnya di News Page