Penjelasan Kenaikan Harga Beras Medium oleh Menteri Bapanas

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan penyebab kenaikan harga eceran tertinggi (HET) beras medium. Kenaikan ini terjadi karena harga pokok penjualan (HPP) gabah tingkat produsen juga mengalami peningkatan.

Arief menyampaikan hal ini dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI. Menurutnya, HPP gabah saat ini telah melebihi Rp 6.500 per kilogram, sehingga perlu ada penyesuaian pada HET beras medium di pasar konsumen.

“Mari kita cari fakta langsung di lapangan, apakah ada kendala yang membuat harga beras naik? Harga beras medium naik karena harga gabah sebelumnya Rp 6.000 per kg, sekarang sudah Rp 6.500 per kg. Presiden telah menetapkan minimum Rp 6.500 per kg,” kata Arief dalam rapat dengar pendapat di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2025).

Diketahui bahwa setiap kenaikan 1% pada harga gabah dapat mempengaruhi harga beras sebesar Rp 100. Misalnya, jika harga gabah naik dari Rp 7.000 menjadi Rp 7.400 per kg, maka harga beras tidak lagi bisa ditetapkan Rp 12.500 per kg. Oleh karena itu, Bapanas telah menyusun perhitungan baru dan mengajukan perbaikan.

Arief menegaskan bahwa pemerintah harus menjaga keseimbangan antara harga gabah yang layak untuk petani dan harga beras yang terjangkau bagi masyarakat. Keputusan Kepala Bapanas Nomor 299 Tahun 2025, yang ditetapkan pada 22 Agustus 2025, menetapkan HET beras medium sebesar Rp 13.500 per kg untuk zona 1, Rp 14.000 per kg untuk zona 2, dan Rp 15.500 per kg untuk zona 3. Kebijakan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan telah disosialisasikan melalui surat pemberitahuan tanggal 25 Agustus 2025.

“Jika kita ingin meningkatkan harga gabah untuk petani, pastikan juga harga beras medium tetap terjangkau. Dengan demikian, masyarakat masih bisa membeli beras medium. Harga HET beras medium zona 1 sekarang Rp 13.500 per kg, sesuai dengan rekomendasi anggota Komisi IV DPR RI,” tambahnya.

Peningkatan harga beras medium ini perlu untuk memastikan keseimbangan antara keuntungan petani dan ketersediaan pangan bagi masyarakat. Langkah ini juga menunjukkan upaya pemerintah dalam merespon dinamis perubahan pasar pangan.

Kenaikan harga beras medium merupakan tanggapan terhadap fluktuasi harga gabah, yang mempengaruhi rantai pasok beras. Pemerintah berusaha menjaga stabilitas harga pangan sambil memastikan petani mendapatkan harganya yang adil. Hal ini penting untuk menjaga ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat.

Penting untuk masyarakat memahami bahwa kenaikan harga ini tidak sekadar penyesuaian, tetapi juga upaya untuk menjamin kelanjutan sistem pertanian. Dengan demikian, masyarakat dipanggil untuk memahami dan mendukung langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam menyikapi perubahan pasar. Harga beras yang stabil dan terjangkau tetap menjadi prioritas utama dalam upaya menjaga keseimbangan pangan di Indonesia.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan