Berbagai pihak telah menangkap selebgram Figha Lesmana setelah konten yang dia unggah di TikTok mendorong pelajar untuk turut serta dalam demonstrasi. Video tersebut telah mencapai tampilan lebih dari sepuluh juta kali. Dalam satu pernyataan, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyebutkan bahwa konten tersebut mempengaruhi banyak orang, termasuk siswa sekolah, untuk turut serta dalam aksi demonstasi. Unggahan tersebut juga ditampilkan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, di mana Figha Lesmana tampak menghimbau mahasiswa dan siswa SMK untuk ikut serta dalam aksi. Selain itu, dia juga menyeru influencer untuk menyuarakan permintaan pembubaran DPR dan pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Menurut Kombes Ade Ary, konten Figha Lesmana bertujuan untuk memotivasi anak-anak dan siswa untuk ikut serta dalam aksi di depan Gedung DPR/MPR RI, dengan beberapa di antaranya membawa peralatan tajam. Dia juga menegaskan bahwa perbuatan Figha Lesmana termasuk dalam klaster penghasutan, yaitu menghasut melalui media sosial agar pelajar melakukan aksi yang berujung anarkis dan melawan polisi. Saat ini, Figha Lesmana telah ditetapkan sebagai tersangka dan sedang ditahan, sementara polisi terus menyelidiki kasus ini secara mendalam.
Selain Figha Lesmana, Polda Metro Jaya telah menangkap enam tersangka lainnya yang diduga terlibat dalam penghasutan yang memicu anarki selama unjuk rasa di DKI Jakarta pada 25 dan 28 Agustus 2025. Kombes Ade Ary mengungkapkan bahwa tersangka tersebut, termasuk Delpedro Marhaen (DMR), MS, SH, KA, dan RAP, telah menyebarkan hasutan melalui media sosial untuk mendorong pelajar dan anak-anak melakukan kerusuhan. Enam tersangka ini ditangkap setelah Satgas Gakkum Anti Anarkis melakukan penyidikan sejak 25 Agustus dan menemukan beberapa bukti serta keterangan yang mendukung penetapan tersangka. DMR ditangkap di Jakarta Timur, MS di Polda Metro Jaya, SH di Bali, RAP di Palmerah (Jakarta Barat), dan KA oleh Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya.
Dampak konten media sosial dalam menggerakkan massa, khususnya anak muda, menunjukkan betapa pentingnya pengawasan dan regulasi lebih ketat terhadap isi yang disebarkan di platform digital. Masyarakat juga diharapkan untuk lebih kritis dalam menilai informasi yang mereka temui dan tidak langsung terpancing untuk bertindak tanpa mempertimbangkan konsekuensi. Kerjasama antara aparat hukum, media, dan masyarakat menjadi kunci utama untuk mencegah terjadinya kerusuhan dalam wacana demokrasi yang sehat.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.