Sejumlah pemilik Google Pixel 10 di Amerika Serikat yang mengajukan permintaan penggantian perangkat (RMA) karena masalah teknis justru mendapatkan unit dengan slot kartu SIM fisik, berbeda dengan model resmi di negara tersebut yang hanya mendukung eSIM. Kasus ini pertama kali dilaporkan oleh seorang pengguna Reddit dengan nama u/crocsnosockz, yang meminta unit pengganti karena kerusakan layar.
Dalam pengalaman pengguna tersebut, perangkat pengganti yang diterimanya ternyata merupakan versi global yang dilengkapi dengan slot SIM fisik. Beberapa pelanggan lain juga mengaku mengalami hal serupa, menunjukkan bahwa ini bukan hanya kejadian terisolasi. Meskipun proses RMA melalui Google Store dikenal responsif, pengiriman varian yang tidak sesuai dengan spesifikasi lokal menimbulkan kebingungan.
“Saya mengganti unit karena masalah layar, dan dukungan Google Store sangat membantu. Namun, ternyata unit pengganti ini versi global dengan slot SIM fisik. Semoga tidak ada kekurangan dibanding versi AS,” tulis u/crocsnosockz di forum Reddit.
Google sebelumnya telah meluncurkan Pixel 10 di Amerika Serikat sebagai perangkat eSIM-only, mengikuti langkah Apple yang sudah menghapus slot SIM fisik pada iPhone versi AS. Di banyak negara lain, Pixel 10 masih tersedia dengan opsi slot SIM fisik selain dukungan eSIM. Walaupun secara keseluruhan performa antara kedua varian tidak berbeda jauh, ada perbedaan signifikan dalam konektivitas. Varian global tidak mendukung teknologi mmWave 5G, yang memberikan kecepatan unduh sangat tinggi di area terbatas, serta tidak memiliki fitur dual-eSIM.
Bagi penggunapengguna yang memerlukan kedua fitur tersebut, menerima varian global dapat menjadi masalah. Belum jelas alasan Google mengirimkan versi global sebagai pengganti untuk pelanggan AS, dengan spekulasi sementara mengarah pada kemungkinan keterbatasan stok varian AS, sehingga perusahaan memanfaatkan stok global yang tersedia. Hingga saat ini, Google belum memberikan pernyataan resmi terkait kebijakan ini.
Kasus ini mengingatkan pentingnya memeriksa tanda-tanda saatnya mengganti handphone baru, termasuk ketika perangkat mengalami kerusakan hardware yang memerlukan penggantian. Meskipun proses RMA umumnya berjalan lancar, ketidaksesuaian spesifikasi seperti ini dapat mempengaruhi pengalaman pengguna. Untuk mereka yang lebih memprioritaskan fleksibilitas penggunaan kartu SIM fisik, situasi ini justru bisa menjadi keuntungan. Konsumen perlu memahami perbedaan varian perangkat yang beredar di pasaran, terutama jika berencana melakukan pembelian atau penggantian melalui saluran e-commerce.
Google bukan satu-satunya perusahaan yang menghadapi tantangan dalam manajemen rantai pasokan dan kebijakan penggantian produk. Beberapa brand smartphone lain juga sering mengalami kendala serupa, terutama dalam memenuhi permintaan penggantian unit dengan spesifikasi yang tepat sesuai region. Kebijakan eSIM-only yang diadopsi Google dan Apple mencerminkan tren industri menuju digitalisasi layanan seluler, namun transisi ini tidak selalu mulus. Implementasi seperti pada Pixel 10 menunjukkan bahwa masih ada tantangan dalam layanan pascapenjualan.
Hingga saat ini, Google belum memberikan klarifikasi resmi mengenai alasan pengiriman varian global untuk penggantian unit di AS. Pelanggan yang terdampak disarankan menghubungi layanan dukungan Google untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan solusi yang tepat.
Setiap teknologi yang muncul selalu menyertakan tantangan dalam adopsi. Meskipun eSIM menawarkan kemudahan, kasus ini menunjukkan bahwa fleksibilitas dan kebutuhan pengguna masih perlu dipertimbangkan. Bagi konsumen, penting untuk tetap waspada terhadap spesifikasi perangkat yang diterima, termasuk saat melakukan penggantian. Ketepatan informasi dan komunikasi yang baik dari produsen akan membantu menghindari kebingungan di masa depan.
Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Penulis Berpengalaman 5 tahun.