Massa Buruh Melalui Demo di Patung Kuda Jakarta Pusat, Berikan Daftar 12 Permintaan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Massa buruh yang bergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) melakukan demonstrasi di lokasi Patung Kuda, Jakarta Pusat. Dalam aksi tersebut, mereka mengajukan 12 permintaan utama.

Pembicara dari unjuk rasa membacakan daftar permintaan tersebut di atas kendaraan komando. Para peserta harapkan agar tuntutan-tuntutan tersebut dapat dipenuhi oleh Presiden Prabowo Subianto serta DPR RI.

Menurut orator, tuntutan-tuntutan tersebut timbul dari keprihatinan masyarakat sejak lama. Mereka mengingatkan agar gerakan rakyat tetap padat dan konsisten.

“Gebrak mengucapkan penghormatan tertinggi dan mendukung sepenuhnya perjuangan rakyat yang intensif sejak 25 Agustus. Kami ikut berduka atas korban jiwa dalam aksi tersebut. Namun, perjuangan rakyat harus tetap kuat dan konsisten dengan tujuan bersama,” kata pembicara.

Daftar 12 permintaan massa buruh hari ini, di antaranya meliputi:

  1. Berhenti dengan brutalitas yang dilakukan aparat kepolisian dan TNI, serta membebaskan seluruh peserta aksi dan aktivis pro-demokrasi. Bentuk tim independen untuk menyelidiki pelanggaran HAM, khususnya kasus kematian 10 orang warga dan peserta unjuk rasa.
  2. Susun pengadilan HAM untuk menuntut para pelaku pelanggaran HAM masa lalu dan saat ini.
  3. Lakukan reformasi secara total terhadap institusi kepolisian dan kembalikan TNI ke barak.
  4. Lakukan reformasi total terhadap sistem pemilu dan partai politik yang merusak sistem demokrasi.
  5. Batas hak istimewa pejabat negara, perwira tinggi, pejabat lembaga non kementerian, komisaris dan direktur BUMN hingga setara upah buruh rata-rata. Dana tersebut dialihkan untuk anggaran pendidikan dan kesehatan gratis, serta program kesejahteraan rakyat.
  6. Batalkan kenaikan pajak bagi masyarakat menengah ke bawah dan pindahkan beban pajak ke konglomerat, korporasi, dan perbankan dengan pajak progresif.
  7. Setujui RUU Perampasan Aset untuk menuntut dan menyita aset para koruptor.
  8. Turunkan harga pangan dan sembako, tarif air dan listrik, bahan bakar minyak, serta batalkan kenaikan iuran BPJS yang mempengaruhi kehidupan rakyat.
  9. Hapus sistem outsourcing, jaminan kerja dan upah yang layak, hentikan PHK massal, serta bangun industrialisasi nasional di bawah kontrol penuh rakyat.
  10. Tertibkan monopoli konsesi dan tanah terlantar korporasi, kemudian distribusikan kepada rakyat melalui reforma agraria untuk menjamin keadilan dan pemerataan ekonomi.
  11. Batalkan dan cabut kebijakan yang bertentangan dengan konstitusi dan menindas rakyat, seperti UU Cipta Kerja, KUHP, UU Minerba, Proyek Strategis Nasional, UU Kehutanan, RKUHAP, dan lain-lain.
  12. Seru seluruh elemen masyarakat dan gerakan rakyat di berbagai daerah untuk melanjutkan perjuangan dengan fokus pada cita-cita perjuangan hingga tuntutan dilaksanakan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Data riset terbaru dari berbagai sumber menunjukkan bahwa demonstrasi massa seperti ini sering menjadi katalisator perubahan sistemik jika membuatkan tuntutan yang jelas dan terstruktur. Studi kasus di negara-negara lain menunjukkan bahwa persatuan dan konsistensi dalam aksi sering membawa perubahan signifikan.

Analisis unik dan simplifikasi: Kekuatan demonstrasi berdarah tidak terletak pada jumlah peserta, tetapi pada konsistensi dan visi yang jelas. Tuntutan yang disampaikan oleh Gebrak mencerminkan keprihatinan luas masyarakat terhadap kesenjangan sosial dan keadilan. Perjuangan ini perlu didukung oleh strategi jangka panjang yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Dengan menjalankan reformasi struktural, pemerintah dapat menghindari kerusakan sistem yang lebih besar di masanya. Seruan untuk kesetaraan sosial dan keadilan harus menjadi prioritas agar perjuangan rakyat tidak sia-sia.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan