Misteri Isi 4 Ponsel di Plafon Rumah Noel yang Dikatakan Milik Pembantu

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Ditemukannya empat buah ponsel di plafon rumah dinas mantan Wakil Menteri Tenaga Kerja dan Transmisi Immanuel Ebenezer, yang umum disapa Noel, telah menjadi tempat berita. Noel mempertahankan bahwa perangkat telepon tersebut milik pembantunya. Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana untuk meneliti konten yang ada di dalam ponsel tersebut untuk mencari bukti terkait kasus dugaan pemerasan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan.

Jika tidak ditemukan kaitan dengan kasus tersebut, ponsel tersebut akan dikembalikan. Budi Prasetyo, juru bicara KPK, menjelaskan bahwa penelusuran akan dilakukan untuk menemukan petunjuk yang relevan dalam penyelidikan. Pencarian ini dilakukan karena ponsel tersebut ditemukan saat tim KPK melakukan penggeledahan di rumah dinas Noel di Pancoran, Jakarta Selatan, beberapa hari sebelumnya.

Ditanya mengenai kepemilikan ponsel tersebut, Noel dengan tegas menolak keterlibatannya. “Itu handphone pembantu saya,” ucapnya. Di sisi lain, kasus ini melibatkan pengaliran uang yang seharusnya minimal Rp 275 ribu menjadi Rp 6 juta untuk pengurusan sertifikat K3. Selisih yang besar tersebut diperkirakan telah mengalir ke berbagai pihak, dengan total mencapai Rp 81 miliar.

Dari jumlah tersebut, Rp 69 miliar dialokasikan kepada Irvian Bobby Mahendro, Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 periode 2022-2025. Kasus ini juga melibatkan beberapa tersangka lain, termasuk Gerry Aditya Herwanto Putra, Subhan, Anitasari Kusumawati, dan beberapa lainnya. Salah satu bukti nyata dalam kasus ini adalah perolehan Noel atas uang sebesar Rp 3 miliar dan sebuah motor Ducati.

KPK telah melakukan penyelidikan mendalam terkait dengan kasus pemerasan sertifikasi K3 yang berlangsung sejak 2019. Para tersangka diduga telah memperoleh keuntungan finansial yang besar dari selisih biaya sertifikasi tersebut. Namun, penyelidikan masih berlangsung untuk menentukan tingkat keterlibatan setiap individu yang terlibat.

Dalam upaya mengungkap kasus ini, KPK memastikan bahwa setiap bukti yang ditemukan akan dianalisis dengan seksama. Jika ponsel tersebut tidak terkait dengan kasus, pihak berwenang akan segera mengembalikannya. Sementara itu, masyarakat diundang untuk tetap memantau perkembangan kasus ini, karena setiap langkah yang diambil akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang skala dan dampak kasus korupsi yang terjadi.

Kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya ketelusan dan integritas dalam pengelolaan sumber daya yang seharusnya digunakan untuk kepentingan umum. Setiap upaya pemerasan atau penyalahgunaan wewenang harus ditangani dengan tegas, agar sistem yang adil dan transparan dapat terwujud.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan