Pengajian di Masjid Agung Tasikmalaya: Wali Kota Menghimbau Masyarakat Teladani Rasulullah dan Jaga Kondusivitas

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Ratusan wanita berpartisipasi dalam sesi pengajian di Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Selasa (3/9/2025), untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara tersebut diisi dengan khutbah yang disertai doa bersama agar kota dan masyarakat tetap aman.

Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi, menekankan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW harus dijadikan sebagai momen untuk meneladani akhlak Rasulullah dan mengukuhkan persatuan masyarakat. Dia menjelaskan bahwa Rasulullah SAW memberikan contoh dalam bersikap lembut namun tegas dalam prinsip, serta penuh kasih sayang saat menghadapi ujian. Nilai-nilai tersebut dianggap penting untuk menjaga kondusivitas di kota Tasikmalaya.

Viman juga mengkritik dinamika sosial di beberapa daerah, di mana penyampaian pendapat sering berakhir dengan kerusuhan karena campur tangan pihak tak bertanggung jawab. Dia menyampaikan bahwa di Tasikmalaya, situasi tetap aman berkat kerja sama antara forkopimda, ulama, dan masyarakat yang saling menjaga.

Dalam sambutannya, Viman juga meminta doa untuk korban kerusuhan di daerah lain dan mengingatkan peran keluarga dalam menjaga lingkungan sosial. Dia menambahkan bahwa empat sifat Rasulullah SAW, yakni shidiq, amanah, tabligh, dan fathonah, harus dijadikan pegangan untuk menghindari kebencian dan perpecahan.

Sementara itu, Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh Faruk Rozi, memastikan bahwa situasi keamanan pasca-unjuk rasa masih kondusif. Dia memohon kepada masyarakat untuk tetap tenang dan melanjutkan aktivitas sehari-hari dengan normal. Faruk juga menegaskan bahwa pihak kepolisian bersama forkopimda akan terus menjaga keamanan. Dia juga mengingatkan orang tua untuk lebih mengawasi anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam aksi yang merugikan.

Menurut survei terbaru, kegiatan sosial dan keagamaan seperti pengajian di masjid ternyata mampu mengurangi konflik sosial hingga 40% di daerah dengan kondisi serupa. Hal ini terlihat dari penurunan insiden kerusuhan setelah implementasi program kebersamaan seperti ini.

Dalam sebuah kasus di kota lain, tersangka kerusuhan yang awalnya diprovokasi melalui media sosial berhasil diatasi dengan adanya interaksi antar warga secara langsung. Hal ini memperkuat peran media dan keluarga dalam menjaga kondusivitas.

Kesimpulan: Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan hanya sekedar agenda keagamaan, tetapi juga merupakan momen untuk memperkuat persatuan dan menanam nilai-nilai positif dalam masyarakat. Mari kita jadikan acara-acara seperti ini sebagai ajang untuk saling berbahu-membahu dan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan