Kesaksian Warga Terkait Penyergapan Rumah di Indramayu dengan 5 Mayat Sekeluarga Dikubur

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Warga di Indramayu mengungkap kisah penemuan lima mayat yang dikubur dalam satu liang di Kelurahan Paoman, Jawa Barat. Seorang warga, Ema, yang berusia 55 tahun, adalah salah satu saksi yang pertama mendeteksi bau busuk yang aneh dari rumah korban. Ia menjelaskan bahwa rumah tersebut terlihat sepi dan terkunci, yang membuatnya waspada.

Ema bersama tetangga memutuskan untuk mendobrak pintu rumah sekitar pukul 17.30 WIB. Ketika mereka menuju halaman belakang, bau busuk yang menyengat semakin kuat, terutama dari gundukan tanah di bawah pohon nangka. Pada saat itu, mereka melihat kaki manusia yang terlihat keluar dari tanah, yang ternyata milik salah satu korban, Haji Sachroni. Ema segera meminta bantuan setelah melihat jasad itu.

Kejutan Ema semakin besar saat ia mengetahui bahwa di bawah tanah itu terkubur lima jenazah sekaligus, termasuk Sachroni (76), anaknya Budi Awaludin (40), menantunya Euis Juwita Sari (37), serta anak berusia tujuh tahun dan satu balita. Polisi yang tiba di lokasi melanjutkan penggalian dan mengangkat mayat lainnya. Ema mengaku sangat terpukul karena melihat kerabat dekatnya takdirnya seperti itu.

Sementara itu, tetangga korban, Sohib (42), menjelaskan bahwa komunikasi dengan keluarga Sachroni terputus sejak Kamis (28/8) pekan lalu. several warga mencoba menghubungi mereka lewat pesan singkat atau aplikasi pesan instan, tetapi tidak ada balasan. Sohib juga mengingat ada dua mobil pikap yang berhenti di depan rumah korban pada Sabtu (30/8) dini hari, tetapi pada saat itu tidak menimbulkan kecurigaan. Baru setelah penemuan jenazah, warga baru menyadari kaitannya dengan mobil-mobil tersebut.

Warga sekitar berharap kepolisian segera menyelidiki kasus ini lebih dalam, terutama untuk mengetahui motivasi dan siapa pelaku yang kruel bisa membunuh korban, termasuk balita berusia 10 bulan. Kejadian tragis ini membutuhkan penjelasan yang jelas agar keluarga korban dan masyarakat dapat mendapatkan keadilan.

Kasus ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi di rumah tersebut. Kejadian tragis ini mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga lingkungan sekitar dan melaporkan segala kecurigaan yang tidak biasa. Warga harus saling menjaga dan berkomunikasi lebih sering untuk mencegah tragedi serupa di masa depan. Setiap kehidupan patut dihormati, dan tidak ada yang berhak mengambilnya dengan kekejaman.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan