Pertamina Berhasil Mengurangi Emisi Karbon Sebesar Lebih dari Satu Juta Ton di Semester I 2025

PT Pertamina (Persero) melalui program dekarbonisasi terus berupaya mendukung transformasi energi dan pencapaian sasaran Net Zero Emission 2060. Pada tengah 2025, hasil penurunan emisi atau dekarbonisasi perusahaan telah mencapai lebih dari satu juta ton CO2 equivalen, hampir menggeser sebagian besar tujuan tahunan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Ketika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya, prestasi dekarbonisasi tahun ini menunjukkan kemajuan yang lebih baik. “Kinerja penurunan emisi karbon Pertamina Group dan seluruh subholding menunjukkan perkembangan positif,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso dalam keterangan tertulis, Rabu (3/9/2025).

“Rata-rata pencapaian ini jauh di atas realisasi tahun lalu. Tren ini memperkuat posisi Pertamina sebagai pendorong utama transisi energi nasional,” jelas Fadjar. Di sektor hulu, Subholding Upstream mencatat penurunan emisi terbesar, hampir mencapai seluruh sasaran yang ditetapkan, disokong oleh efisiensi penggunaan Fuel Gas serta perbaikan operasi gas turbin.

Subholding Refining & Petrochemical ikut berkontribusi dengan hasil yang melampaui separuh target, melalui pemutusan burner dan pengoperasian boiler yang lebih efisien. Fadjar tambahkan, Subholding Gas juga berhasil melewati rencana awal, berkat pengoptimalan pemakaian fuel gas dan proyek pembangkit listrik. Di sektor hilir, Subholding Commercial & Trading berhasil mereduksi emisi secara signifikan lewat program biofuel, yang telah mencapai sebagian besar sasaran.

Subholding Power & NRE (PNRE) juga mencatat prestasi yang melebihi target, terutama dengan sukses produksi di Ulubelu. Selain itu, Subholding Integrated Marine & Logistics menyumbang penurunan emisi dengan hasil yang melebihi rencana, dikarenakan efisiensi operasional armada kapal. Menurut Fadjar, prestasi ini menunjukkan dukungan yang kuat terhadap transisi energi ramah lingkungan.

“Pertamina berhasil mencapai penurunan emisi yang signifikan hingga pertengahan 2025, hampir mencapai sebagian besar target tahunan. Keberhasilan ini adalah hasil kolaborasi seluruh subholding dalam meningkatkan efisiensi energi, pengembangan energi terbarukan, serta optimalisasi operasi. Pertamina akan terus mempercepat langkah menuju Net Zero Emission 2060 dengan mengutamakan prinsip keberlanjutan di setiap linimas bisnis,” ujar Fadjar.

Dengan capaian hingga pertengahan 2025, Pertamina optimistis dapat melampaui target dekarbonisasi tahun ini sekaligus memperkuat kontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) maupun Asta Cita Pemerintah.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa perusahaan perkotaan yang aktif dalam penerapan teknologi hijau seperti Pertamina dapat mengurangi emisi karbon hingga 30% dalam waktu lima tahun. Ini menunjukkan bahwa investasi dalam inovasi energi ramah lingkungan tidak hanya menguntungkan planet, tetapi juga memberikan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan. Seperti yang dilakukan Pertamina, pengoptimalan operasional dan penerapan teknologi terbaru menjadi kunci sukses dalam mencapai target-net zero emission.

Analisis unik dan simplifikasi: Pertamina telah berhasil mengubah tantangan dekarbonisasi menjadi peluang dengan mengintegrasikan efisiensi operasional dan teknologi ramah lingkungan. Contoh kasus yang präsentif adalah pengembangan biofuel di Subholding Commercial & Trading, yang tidak hanya mengurangi emisi, tetapi juga mendorong diversifikasi sumber energi. Infografis yang menampilkan perbandingan emisi tahunan 2024 dan 2025 dapat membantu visualisasikan kemajuan yang telah dicapai.

Kesimpulan yang bagus untuk dibaca adalah pertamina terus berkomitmen untuk menjadi pionir dalam transisi energi berkelanjutan. Langkah-langkah yang telah diambil tidak hanya menguntungkan perusahaan secara ekonomi, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya global dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Dengan visi yang jelas dan strategi yang terstruktur, Pertamina membuktikan bahwa kebijakan hijau bukanlah hanya sekadar trendi, tetapi keharusan bagi masa depan yang lebih baik.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page