RI Gencarkan Pencapaian Kemandirian Pangan Gula di Nusa Tenggara Barat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah tengah berusaha gencar mencapai tujuan swasembada gula di negara ini. Upaya tersebut mencakup berbagai strategi, seperti mengembangkan sistem bongkar ratoon, memperluas lahan pertanian tebu, serta memberikan bantuan subsidi pupuk dan pinjaman KUR khusus untuk petani tebu.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan bahwa ini merupakan program besar yang mendapat dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto. “Diperkirakan akan melibatkan sekitar satu juta orang dalam pengabian tenaga kerja,” ujarnya.

Salah satu langkah nyata yang diambil adalah melalui Program Refocusing dan ABT Pengembangan Kawasan Tebu serta Bongkar Ratoon 2025. Program ini berfokus pada bongkar ratoon, perluasan area tanam, penyediaan benih unggul, dan peningkatan peran petani melalui skema CPCL.

Abdul Roni Angkat, Plt Dirjen Perkebunan, menyatakan pentingnya menyelesaikan pemetaan benih dan jadwal penanaman agar program berjalan sesuai rencana. “Lahan yang dibuka dan benih yang ditanam harus sesuai dengan target nasional,” katanya, Selasa (2/9/2025).

Dia juga menegaskan pentingnya mempercepat verifikasi CPCL di lapangan supaya bantuan pemerintah lebih tepat sasaran. Selain itu, KUR khusus tebu dengan plafon hingga Rp 500 juta per petani dianggap menjadi alternatif pendanaan yang sangat penting. “Pinjaman ini bisa diajukan kembali setelah selesai dibayarkan,” tambahnya.

Contohnya, PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS) di Dompu, Nusa Tenggara Barat, saat ini memiliki kapasitas pengolahan tebu sebesar 5.000 TCD dengan lahan seluas 4.000 hektar. Perusahaan ini berpotensi mengembangkan perkebunan bersama petani setempat hingga 14 ribu hektar.

Dompu juga merupakan salah satu daerah yang terpilih sebagai penerima program pemerintah, yang juga dikenal sebagai salah satu kawasan tebu dengan industri gula yang signifikan, yaitu PT SMS.

Selain pembiayaan, pemerintah juga menetapkan pupuk ZA sebagai pupuk subsidi khusus petani tebu untuk memaksimalkan hasil produksi. Dengan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, petani, industri, hingga lembaga keuangan, Kementerian Pertanian optimistis bahwa target swasembada gula akan tercapai.

“Kami berharap upaya ini tidak hanya meningkatkan produksi tebu, tetapi juga memperkuat kedaulatan pangan dan energi di Indonesia,” kata Abdul Roni.

Data Riset Terbaru:

Menurut laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi gula nasional pada 2024 mencapai 2,3 juta ton, masih jauh dari target 2,8 juta ton untuk kebutuhan domestik. Program pemerintah ini diharapkan dapat menutupi kekurangan sekitar 500 ribu ton gula yang masih harus diimpor.

Analisis Unik dan Simplifikasi:

Ketika program pemerintah berhasil dijalankan dengan baik, tidak hanya akan membantingbanting produksi tebu, tetapi juga akan memberikan dampak positif pada perekonomian lokal. Petani akan mendapatkan peningkatan penghasilan, sedangkan industri gula akan lebih bersaing di pasar global.

Kesimpulan:

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi produsen gula utama di Asia Tenggara. Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan dukungan dari berbagai pihak, tidak mustahil untuk mewujudkan swasembada gula. Mari kita dukung upaya ini dengan menyadari bahwa setiap tanaman tebu adalah langkah menuju kedaulatan pangan yang lebih kuat.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan