Kenaikan Harga Minyak Mendadak

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Harga minyak dunia mengalami kenaikan pada hari ini. Kondisi ini dipengaruhi oleh perkembangan konflik antara Rusia dan Ukraina yang semakin memburuk, memperkuat ketidakpastian mengenai stabilitas pasokan minyak dari negara dengan Presiden Vladimir Putin.

Menurut CNBC, Selasa 2 September 2025, kontrak Brent untuk November tercatat pada US$ 69,46 per barel pada pukul 10.54 waktu setempat, naik 1,92% dari penutupan hari sebelumnya. Sementara itu, kontrak WTI Nymex untuk Oktober diperdagangkan di level US$ 65,97 per barel, mengalami kenaikan 3,06%. Harga WTI tidak ditutup pada hari Senin karena libur Hari Buruh di Amerika Serikat.

Moskow dan Kyiv saat ini semakin intensifikasi pertempuran dalam perang yang telah berkepanjangan selama tiga setengah tahun. Data dari Reuters menunjukkan serangan drone Ukraina telah menghancurkan fasilitas yang menyumbang sekitar 17% dari produksi minyak Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengancam akan melancarkan serangan besar-besaran di Rusia melalui unggahan media sosial akhir pekan lalu. Janji ini muncul di tengah upaya Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang gagal untuk memaksa Vladimir Putin melanjutkan perundingan damai dengan Ukraina.

Dalam rangka menekan India sebagai konsumen utama minyak Rusia, Amerika Serikat telah menerapkan pajak tambahan terhadap impor produk India yang terkait dengan pembelian minyak mentah dari Rusia oleh New Delhi. India mengecam kebijakan ini sebagai tindakan tidak adil dan tidak logis.

Meskipun demikian, Amerika Serikat belum mengambil langkah serupa terhadap Tiongkok, importir minyak terbesar di dunia dan pembeli minyak Rusia terkemuka sejak sanksi G7 diberlakukan. Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Tiongkok Xi Jinping, dan Perdana Menteri India Narendra Modi baru saja bertemu dalam puncak Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) minggu ini.

Kondisi geopolitik yang tidak stabil selalu memiliki dampak langsung pada harga minyak dunia. Perkembangan terkini konflik Rusia-Ukraina, kombinasi dengan tekanan politik dari Barat, dan strategi pasar dari negara-negara pengimpor utama seperti India dan Tiongkok, menjadikan pasar minyak menjadi sangat volatil. Untuk pemerhati pasar, penting untuk selalu memantau perkembangan geopolitik dan kebijakan ekonomi internasional agar dapat merespons dengan tepat terhadap perubahan harga minyak yang berdampak pada berbagai sektor industri.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan