Polisi telah menyidik tiga pemuda yang terlibat dalam kasus penculikan dan penyerangan seksual terhadap seorang gadis berusia 15 tahun selama tujuh hari. Insiden ini terjadi di sebuah kos di Serdang, Kabupaten Serang. Pelaku dicurigai telah memberikan obat-obatan dan alkohol kepada korban sebelum melakukan kejahatan tersebut.
Menurut Kasubdit IV Renakta Polda Banten, Kompol Irene Missy, para pelaku yaitu KS (22), FR (23), dan KR (24), awalnya berkenalan dengan korban melalui media sosial. KS kemudian mengajak korban untuk berjalan-jalan. Pada Kamis, 21 Agustus 2025, KS dan KR menjemput korban pukul 21.00 WIB. Korban pergi dari rumah tanpa izan orang tua. Orang tua korban mencari anaknya pada malam itu, tapi tidak berhasil menemukan jejaknya.
Setelah beberapa hari hilang, pada 25 Agustus 2025, orang tua korban melaporkan kehilangan anaknya ke Polresta Serang Kota. Korban akhirnya ditemukan pada 28 Agustus 2025. Polisi menangkap tiga pelaku yang mengakui telah melakukan tindakan tidak layak terhadap korban. Kejadian ini terjadi di sebuah kos di Serdang, dengan tiga pelaku yang terlibat dalam perbuatan yang melanggar hukum.
Kabid Humas Polda Banten, Kombes Didik Hariyanto, menjelaskan bahwa korban diduga diberi minuman keras, Tramadol, dan Hexymer oleh pelaku. “Pelaku mengajak korban mengonsumsi minuman keras dan obat tersebut, kemudian melakukan tindak kejahatan,” kata Didik. Tindakan pelaku dicurigai melanggar Pasal 332 KUHP dan Undang-Undang Perlindungan Anak. Polisi telah menyita berbagai bukti terkait kasus ini.
Data riset terbaru menunjukkan bahwa kasus penculikan dan eksploitasi seksual terhadap anak terus meningkat di beberapa daerah, terutama di kawasan perkotaan. Kejadian seperti ini sering terkait dengan penggunaan media sosial untuk menyasarkan korban. Pelaku sering menggunakan taktik manipulasi emosional dan penawaran yang menarik untuk meraih kepercayaan korban. Studi kasus serupa di berbagai wilayah menunjukkan bahwa pengawasan orang tua dan pendidikan tentang bahaya di dunia maya sangat penting untuk mencegah insiden serupa.
Kasus ini mengingatkan betapa pentingnya keamanan anak di lingkungan digital dan fisik. Pendidikan tentang konsentrasi dan kebersihan mental diperlukan agar anak-anak dapat melindungi diri dari upaya manipulasi. Kerja sama antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat juga krusial untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi generasi muda.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.