Jakarta – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq memperjelas asal usul dugaan pencemaran udang beku berkebangsaan Indonesia yang dipanggil kembali oleh Amerika Serikat (AS). Ternyata, ada petunjuk bahwa sumber pencemaran radioaktif berasal dari lokasi peleburan baja yang berdekatan dengan pabrik pengolahan udang tersebut.
“Ditemukan indikasi terkait peleburan besi dan baja yang mengandung bahan radioaktif. Segera dilakukan penanganan. Ya, (keadaan peleburan besi dan baja di sekitar pabrik produksi) sedang ditangan,” kata Hanif kepada detikFinance, Senin (1/9/2025).
Sebelum itu, diketahui satu sampel udang goreng tepung roti diketahui positif mengandung zat Cesium-137. Barang tersebut kemudian dipanggil kembali oleh Food and Drug Administration (FDA) pada Selasa (19/8).
Konsumen di 13 negara bagian di AS, tempat produk udang ini dijual, diamanahkan untuk membuang produk baru yang telah dibeli yang termasuk dalam tiga kelompok tanggal kedaluwarsa.
FDA menyatakan bahwa BMS Foods telah mengelola produk dalam kondisi yang mungkin mengakibatkan kontaminasi Cs-137, sehingga ada kemungkinan produk lain juga dapat menimbulkan masalah keamanan.
Kontaminasi radioaktif Cesium-137 dapat menyebabkan kanker. Menurut Live Science, cesium nonradioaktif, yang disebut cesium stabil, biasanya ditemukan di lingkungan, seperti bebatuan, tanah, dan debu. Unsur ini juga dapat tersebar jauh melalui udara sebelum mengendap di tanah atau air.
Cesium menjadi radioaktif ketika terkena uranium yang membusuk, ledakan nuklir, atau kecelakaan reaktor nuklir. Cesium-137 memiliki waktu paruh sekitar 30 tahun, artinya butuh tiga dekade untuk radioaktivitas isotop tersebut berkurang setengahnya.
“Karena tersebar luas di seluruh dunia, jumlah kecil Cs-137 dapat ditemukan di lingkungan, termasuk tanah, makanan, dan udara,” kata FDA. Badan tersebut mengevaluasi setiap deteksi isotop tersebut dalam produk makanan untuk menentukan apakah tindakan lanjutan diperlukan.
Hasil uji menunjukkan bahwa jumlah isotop yang ditemukan dalam sampel udang tepung roti tidak cukup tinggi untuk menyebabkan bahaya langsung bagi konsumen dalam jangka pendek. Namun, tingkat yang terdeteksi dapat menimbulkan risiko jika seseorang mengonsumsi produk tersebut berulang kali dalam jangka waktu yang lebih lama, terutama jika paparan tersebut dikombinasikan dengan radiasi tingkat rendah dasar yang kita terima dari lingkungan dan melalui prosedur medis rutin, seperti sinar-X. Dalam jangka panjang, paparan berulang terhadap Cs-137 dapat meningkatkan risiko kanker karena merusak DNA.
Menurut data riset terbaru, kontaminasi Cesium-137 dalam makanan tidak hanya menjadi masalah di Indonesia tetapi juga terjadi di beberapa negara lain. Studi menunjukkan bahwa sumber utama pencemaran seringkali terkait dengan aktivitas industri yang kurang terkontrol. Hal ini mengingatkan kami untuk lebih memperhatikan regulasi dan pengawasan terhadap sektor industri, terutama yang berhubungan dengan proses peleburan logam.
Studi kasus yang terjadi di Jepang setelah bencana Fukushima juga menunjukkan dampak serius dari paparan berulang terhadap radioaktivitas. Peningkatan kanker dan gangguan kesehatan lainnya menjadi perhatian utama bagi masyarakat yang tinggal dekat dengan sumber kontaminasi. Ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan ketat dan pengendalian sumber pencemaran radioaktif.
Dalam mengetahui hal ini, penting bagi pemerintah dan industri untuk bekerja sama dalam mengamankan produksi makanan agar tidak tercemar oleh bahan berbahaya. Konsumen juga harus lebih waspada dalam memilih produk yang mereka konsumsi, terutama dalam hal keamanan radiasi.
Kebersihan dan keamanan dalam makanan bukan hanya tanggung jawab pihak produksi saja, tetapi juga kembali kepada setiap individu yang memanfaatkannya. Dengan kesadaran kolektif, kami dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi generasi kini dan masa depan.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.