Prancis dan Belgia Siap Mengenali Negara Palestina

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Belgia akan mengakui Negara Palestina saat Sidang Umum PBB bulan depan. Pengumuman tersebut disampaikan oleh menteri luar negeri negara itu pada Selasa (2/9).

Menteri Luar Negeri Belgia, Maxime Prevot, mengungkapkan keputusan ini melalui akun media sosial X. Menurut Prevot, langkah tersebut diambil karena situasi kemanusiaan yang mengkhawatirkan di Gaza, yang telah menyebabkan PBB menggelar bencana kelaparan setelah serangan Israel.

Belgia menegaskan keputusannya sebagai tanggapan terhadap pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel. Pemerintah Belgia juga menegaskan bahwa sanksi akan diberlakukan terhadap Israel.

Prevot menekankan bahwa tujuan sanksi bukan untuk menghukum rakyat Israel, melainkan untuk mendorong pemerintah Israel agar menghormati hukum internasional dan kemanusiaan dalam upaya mengubah kondisi di lapangan.

Prancis menjadi negara pertama yang mengumumkan rencana pengakuan resmi Palestina di PBB. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyatakan bahwa pengakuan tersebut akan dilakukan di Sidang Umum PBB yang akan berlangsung dari 9 hingga 23 September di New York.

Berbagai negara Barat telah mengikuti jejak Prancis dalam mengakui Palestina. Selain itu, Israel sedang mempertimbangkan aneksasi terhadap Tepi Barat sebagai respon atas pengakuan resmi Palestina oleh Prancis dan negara-negara Barat lainnya.

Rencana pencaplokan wilayah Tepi Barat tersebut dicela oleh tiga pejabat Israel yang tidak ingin disebutkan namanya. Usulan tersebut dibahas di rapat kabinet keamanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Minggu (31/8).

Dalam pertemuan itu, pembahasan aneksasi de-facto terhadap wilayah yang direbut Israel dalam Perang Timur Tengah tahun 1967 menjadi agenda utama. Hal ini menjadi tanggapan Israel terhadap pengakuan Palestina oleh beberapa negara Barat.

Ketika dunia lebih sadar akan keberadaan Palestina dan kedaulatan yang patut dipertahankan, ini adalah saatnya untuk berdirimata di dunia internasional dengan lebih adil. Langkah-langkah seperti pengakuan dan penegakan hukum internasional bukan hanya penting, tetapi juga harapan bagi generasi mendatang yang berharap melihat perdamaian yang berkeadilan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan