Pengusaha Menuduh Massa Anarki Merugikan Bisnis dan Mempengaruhi Pekerja

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kamar Dagang dan Industri Indonesia mengungkapkan bahwa aksi massa yang menimbulkan kekacauan telah merusak iklim investasi dan menghambat pemulihan ekonomi. Ketua Umum Kadin, Anindya Bakrie, mengungkapkan keprihatinannya atas keluhan anggota terkait dampak aksi tersebut terhadap bisnis mereka. Mengutip dari keterangan tertulisnya pada Selasa (2/9/2025), Anindya menyatakan bahwa aksi semacam ini tidak hanya merugikan bisnis, tetapi juga memengaruhi pekerja, termasuk para pengunjuk rasa sendiri. Kadin siap membantu pemerintah untuk menenangkan situasi.

Dalam pertemuan daring dengan para pejabat tinggi Kadin pada Minggu (31/8/2025), berbagai strategi telah dibahas. Banyak anggota Kadin yang aktif membantu aparat keamanan dalam meredam aksi unjuk rasa yang anarkis di daerah mereka. Selain itu, mereka juga berpartisipasi dalam distribusi bahan pangan kepada masyarakat yang membutuhkan melalui kerjasama dengan aparat keamanan.

Anindya menegaskan bahwa Kadin telah menunjukkan solidaritas yang kuat. Ia menegaskan komitmen untuk memperkuat hubungan dengan pemerintah dan memperkuat konsolidasi internal, seperti yang terlihat dalam retret di Akmil Magelang. Kadin juga mendorong pengurus-pengurus di seluruh Indonesia untuk memastikan kembali keamanan dan kondusiivitas, dengan menggalakkan komunikasi yang baik dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pejabat pemerintah, Polri, TNI, kampus, pemuka agama, dan tokoh masyarakat.

Selain itu, Anindya menekankan bahwa dunia usaha tidak bergerak dalam politik, namun sangat memerlukan stabilitas politik dan keamanan agar kegiatan perdagangan, investasi, dan ekonomi daerah dapat terus berkembang. Kadin telah menyiapkan empat langkah utama untuk mengatasi aksi unjuk rasa anarkis. Pertama, memperkuat komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, aparat keamanan, dan organisasi mahasiswa. Kedua, menyampaikan narasi positif tentang program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ketiga, mengambil tindakan konkret seperti memastikan kelancaran distribusi beras dan membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah. Keempat, memperkuat peran dunia usaha dalam mendukung perekonomian nasional, karena Kadin bertanggung jawab atas 80% perekonomian Indonesia.

Anindya mengakui bahwa tantangan yang dihadapi tidak mudah, namun ia yakin bahwa Indonesia akan lebih kuat setelah menghadapi ujian ini. Ia mengajak semua pihak untuk tetap optimis dan mempertahankan kerja sama yang solid antara pusat dan daerah.

Studi kasus yang relevan dapat membantu memahami dampak aksi massa terhadap perekonomian. Sebagai contoh, dalam kasus demonstrasi besar-besaran di tahun 2023, diketahui bahwa sektor pariwisata mengalami penurunan significativo, sementara sector manufaktur juga terpengaruh oleh gangguan rantai pasok. Inilah mengapa stabilitas sosial dan keamanan sangat krusial bagi pertumbuhan ekonomi.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan