IHSG Anjlok 3,4% dan Menteri Airlangga Harus Dipahami

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memberikan tanggapan terhadap penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat perdagangan hari ini. Dia mengungkapkan harapan agar para pemegang saham, anggota bursa, serta investor dapat memahami kondisi pasar yang berlaku. Pernyataan itu disampaikannya saat konferensi pers di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, pada hari Senin, 1 September 2025.

Airlangga menjelaskan bahwa ada dua faktor utama yang memengaruhi pasar modal. Selain sentimen investor yang dapat berubah-ubah, ada pula faktor fundamental yang melibatkan kestabilan keuangan dan prospek perusahaan. Menurutnya, keadaan Ekonomi Indonesia tetap kuat, sehingga dampak negatif diharapkan hanya sementara.

Dalam pernyataannya lebih lanjut, Airlangga menggarisbawahi bahwa Pemerintah terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak terlibat di pasar modal. Tujuannya adalah memastikan rencana investasi tetap berjalan lancar dan sesuai jadwal. Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah memiliki kemampuan dan komitmen untuk mempertahankan kestabilan ekonomi, mencegah volatilitas jangka pendek merusak rencana perekonomian nasional yang positif.

Selain itu, Airlangga pun menyentuh tentang aksi massa yang terjadi seminggu terakhir. Meskipun ia mengakui aspirasi yang dibawa oleh massa, dia berharap agar terwujud dalam cara yang konstruktif. Suasana damai dan hormat saling menghormati dianggap penting untuk mempercepat pembangunan ekonomi.

Data dari papan perdagangan BEI menunjukkan IHSG turun 3,44% atau 269,15 poin, mencapai angka 7.561 pada pukul 09.01 WIB. Transaksi yang terjadi mencapai volume 2,22 juta dengan nilai transaksi sebesar Rp 2,07 miliar.


Sementara itu, studi terbaru menunjukkan bahwa volatilitas pasar saham seringkali dipicu oleh peristiwa geopolitik atau perubahan kebijakan ekonomi. Dalam konteks ini, Pemerintah perlu terus memberikan kepastian kepada investor dengan kebijakan yang transparan dan konsisten. Stabilitas pasardan keyakinan masyarakat akan menjadi kunci utama dalam menopang kinerja pasar modal jangka panjang.

Studi kasus dari beberapa negara menunjukkan bahwa negara yang memiliki sistem ekonomi yang tangguh dan regulasi yang jelas cenderung mampu menahan tekanan pasar secara lebih baik. Contohnya, Singapura yang mampu menjaga stabilitas pasar saham meski terjadi krisis regional. Hal ini menunjukkan bahwa kerangka kebijakan yang kuat dan komunikasi yang terencana dengan investor adalah langkah strategis penting.

Pemerintah harus terus berupaya untuk mempertahankan dan meningkatkan keyakinan investor dengan menampilkan data-datakeuangan yang transparan dan kegiatan pemberdayaan pasar yang efektif. Dengan demikian, dampak volatilitas jangka pendek dapat diatasi dan perekonomian nasional tetap berjalan dengan baik.

Setiap peristiwa yang terjadi di pasar modal memberikan pelajaran. Kestabilan ekonomi bukan hanya tanggung jawab Pemerintah, tetapi juga semua pemangku kepentingan. Jaga kondisi pasar yang kondusif,because it is the foundation of sustainable economic growth.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan