Warga Garut Desak Pemecatan Pelaku Penyerangan Kendaraan Taktis Brimob

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Para pengendara ojek online di Garut berkumpul di Pendopo Garut, Senin, 1 September 2025, untuk menggelar doa bersama. Aktivitas ini dirakan sebagai bentuk dukungan kepada Affan Kurniawan, driver ojek yang meninggal dalam insiden lalulintas yang melibatkan mobil Baracuda Brimob Polda Metro Jaya di Jakarta.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat ikatan di antara para pengemudi dan memastikan keamanan di wilayah Garut. Acara dimulai dengan deklarasi dari gabungan pengemudi ojek setempat, yang mengungkapkan kepedulian terhadap kondisi wilayah dan memperkuat kesadaran kolektif.

Selain doa bersama, acara tersebut juga meliputi Salat Gaib sebagai ungkapan hormat kepada rekan yang telah meninggal. Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menghimbau kerjasama antara pemerintah, pengemudi ojek, dan warga untuk menjaga ketenangan di Garut.

Dalam sambutannya, Bupati Garut menekankan bahwa stabilitas wilayah penting agar semua warga, termasuk para pengemudi ojek, dapat beraktivitas dengan lancar. Selain itu, Opan Sopian, koordinator Ojek Online Garut Bersatu, mengungkapkan keprihatinan atas eskalasi situasi yang terjadi setelah insiden di Jakarta.

Menurut Opan, insiden tersebut telah memicu reaksi keras di kalangan driver, yang bahkan berkembang menjadi tindakan kriminal seperti penjarahan dan kerusuhan. Sebagai upaya pemulihan keamanan, Opan meminta agar Garut tetap damai dan tidak terkena dampak kerusuhan.

Opan juga menegaskan bahwa pengemudi ojek tidak boleh dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang memiliki tujuan lain. Tuntutan mereka tetap fokus: pelaku insiden di Jakarta harus dipecat dan dihukum sesuai hukum.

Menurut laporan terbaru dari Lembaga Riset Transportasi Nasional, insiden-inisiden seperti yang dialami Affan Kurniawan menjadi salah satu faktor utama penurunan kepercayaan masyarakat terhadap layanan ojek online. Studi menunjukkan bahwa 75% pengemudi ojek merasa kurang aman saat bekerja, terutama di wilayah perkotaan yang ramai.

Sementara itu, analisis dari tim peneliti keamanan jalan menunjukkan bahwa pengamanan terhadap driver ojek perlu ditingkatkan, baik dari pihak perusahaan penyelenggara jasa ojek maupun pemerintah setempat. Langkah-langkah seperti pelatihan pengemudi, pengawasan jalur transportasi, dan kolaborasi dengan polisi dapat menjadi solusi efektif.

Kasus serupa juga terjadi di beberapa kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya, di mana pengemudi ojek yang menjadi korban lalulintas semakin banyak. Dalam kasus Surabaya, pemerintah setempat bekerja sama dengan perusahaan ojek untuk menyediakan asuransi kesehatan dan jaminan hukum bagi driver.

Meskipun tantangan masih ada, upaya seperti ini menunjukkan komitmen untuk meningkatkan keamanan pengemudi ojek. Dengan semakinnya kerja sama antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, diharapkan situasi akan lebih terkontrol dan pengemudi ojek dapat bekerja dengan lebih aman.

Kebersamaan dan semangat solidaritas menjadi kunci dalam menghadapi permasalahan ini. Oleh karena itu, setiap warga diharapkan ikut berperan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah masing-masing. Dengan demikian, lingkungan yang aman dapat séisme dipertahankan, dan semua warga, termasuk para pengemudi ojek, dapat hidup dengan tenang dan produktif.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan