Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Pangan, mengadakan pertemuan dengan beberapa menteri untuk membahas peningkatan revisi Peraturan Presiden Nomor 35 tahun 2018 yang berfokus pada pengembangan fasilitas pengolahan sampah menjadi sumber energi listrik. Hadirin pertemuan tersebut antara lain Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yuliot Tanjung, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Rachmat Pambudy, dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.
Zulhas menjelaskan bahwa revisi peraturan ini bertujuan untuk mengatasi masalah penumpukan sampah yang terus meningkat, dengan tujuan mengubah sampah menjadi energi. Proses revisi ini diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu tiga hingga enam bulan untuk memenuhi persyaratan perizinan, sehingga proyek dapat rampung dalam kurun waktu satu sampai satu setengah tahun.
Setelah rapat di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Senin (1/9/2025), Zulhas menambahkan bahwa proyek ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk para pengusaha. “Perpres sudah selesai semua, yang menggunung-menggunung nanti akan kerja sama dengan beberapa kalangan untuk kita selesaikan secepat-cepatnya,” ungkapnya.
Sebelumnya, Zulhas pernah menyampaikan bahwa revisi peraturan ini diperlukan untuk mempersingkat proses perizinan pembangunan tempat pengolahan sampah menjadi energi, terutama teknologi incinerator di Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). “Dulu, untuk membangun pabrik, industri, atau incinerator pengelolaan sampah, harus melalui perizinan DPRD, bupati, gubernur. Setelah selesai, masuk lagi ke TPIP, lalu Menteri Keuangan untuk urusan subsidi,” jelasnya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Jumat (11/4/2025). “Setelah itu, harus ke Menteri Lingkungan Hidup, lalu Menteri ESDM, dan terakhir ke PLN. Semua itu akan kita pangkas,” tambahnya.
Dengan revisi ini, investor hanya perlu mengurus perizinan langsung ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta PLN. Incinerator bekerja dengan memanfaatkan energi panas dari pembakaran sampah untuk menggerakkan generator, yang kemudian menghasilkan listrik.
Sampah yang manakala menjadi beban, kini berpotensi menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Inovasi ini bukan hanya mengatasi masalah limbah, tetapi juga mendukung pengembangan energi terbarukan. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan kerjasama sektor swasta, proyek ini dapat menjadi langkah nyata dalam menuju keberlanjutan lingkungan.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.