Rencana Peningkatan Harga Beras di Toko Ritel Mencapai Rp 120.000

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa beras yang dijual di toko ritel dengan harga Rp 120.000 per 5 kilogram bukanlah beras premium. Menurutnya, beras dengan kisaran harga tersebut termasuk dalam kategori beras khusus yang telah difortifikasi atau memiliki karakteristik tertentu.

“Beras tersebut tidak tergolong premium, melainkan beras khusus yang diberi tambahan seperti fortifikasi atau beras dengan sifat tertentu. Beras premium masih dijual dengan harga Rp 14.900 per kilogram, atau Rp 74.500 per 5 kilogram,” katanya saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, pada hari Senin, 1 September 2025.

Arief juga menambahkan bahwa beras khusus meliputi beras merah, beras hitam, hingga beras biofortifikasi. Jika ada penjual yang menawarkan beras premium dengan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), ia meminta masyarakat untuk melaporkannya agar dapat diamendahkan betul-betul.

Arief mengakui bahwa harga beras mengalami kenaikan, terutama karena harga gabah kering panen (GKP) sudah mencapai Rp 7.000 per kilogram, melebihi Harga Pokok Penyajian (HPP) GKP yang seharusnya Rp 6.500 per kilogram.

“Harga beras saat ini sudah menyesuaikan diri karena gabah sudah mencapai Rp 7.000 per kilogram, bahkan ada tempat yang lebih mahal. Jika gabah dijual Rp 7.000-Rp 8.000 per kilogram, produsen telah meminta maaf untuk tidak membeli karena HET-nya tidak cocok dengan harga tersebut,” kata Arief.

Data Panel Harga Pangan Bapanas menunjukkan bahwa harga beras medium saat ini mencapai Rp 14.087 per kilogram secara nasional, melebihi HET beras medium sebesar Rp 13.500 per kilogram. Sementara itu, beras premium dijual dengan rata-rata harga Rp 16.199 per kilogram, lebih tinggi dari HET beras premium yang seharusnya Rp 14.900 per kilogram.

Sementara itu, riset terbaru menunjukkan bahwa konsumen mulai lebih selektif dalam memilih beras, dengan preferensi terhadap beras dengan nilai gizi tambahan. Studi kasus di beberapa daerah mengungkapkan bahwa beras biofortifikasi menjadi pilihan populer karena manfaat nutrisinya yang lebih tinggi. Infografis yang relevan dapat membantu masyarakat memahami perbedaan antara beras premium, beras khusus, dan beras biasa.

Ketika menghadapi kenaikan harga beras, penting bagi konsumen untuk mempertimbangkan pilihan yang lebih bijak. Selain memahami perbedaan jenis beras, mengetahui nilai nutrisi dan asal usul produk juga akan membantu dalam memaksimalkan keuntungan dari pembelian beras.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan