Bawang Putih Bisa Turunkan Kolesterol dan Gula Darah?

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Bawang putih telah menjadi bagian integral dalam tradisi kuliner dan pengobatan sejak zaman dahulu. Teks medis purba dari berbagai peradaban, seperti Mesir, Cina, India, Yunani, hingga Romawi, telah menyoroti peran bawang putih dalam menjaga kesehatan. Meskipun asal usulnya dari Asia Tengah, bukti arkeologi menunjukkan bahwa bawang putih telah digunakan sepanjang ribuan tahun, termasuk ditemukan dalam makam Kerajaan Mesir Kuno. Bawang putih termasuk dalam keluarga Allium, yang juga meliputi bawang merah, bombay, prei, dan kucai.

Banyak anggota genus ini memiliki manfaat kesehatan yang serupa. Bawang putih biasanya digunakan dalam jumlah kecil dalam masakan, dengan kandungan nutrisi yang sangat rendah, seperti kalori, lemak, protein, dan karbohidrat. Namun, keberadaannya di dalam hidangan memberikan kontribusi signifikan bagi kesehatan, terutama melalui enzim dan senyawa unik yang terkandung.

Satu siung bawang putih hanya berisi empat kalori, tanpa lemak, protein, atau serat, dan hanya satu gram karbohidrat. Penelitian mendukung bahwa bawang putih memiliki potensi untuk mengurangi risiko penyakit jantung, serta sifat antimikroba dan anti-kanker. Namun, apakah bawang putih dapat benar-benar menurunkan kadar gula dan kolesterol darah?

Sebuah studi terbaru mengkaji 22 penelitian sebelumnya, melibatkan 29 uji coba terkontrol secara acak. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi bawang putih berhubungan dengan penurunan kadar gula darah dan beberapa jenis lipid. Glukosa dan lemak adalah nutrisi penting bagi tubuh, namun polanya yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, aterosklerosis, dan penyakit hati berlemak.

Peneliti menunjukkan bahwa bawang putih telah lama dikaitkan dengan pengaturan glukosa dan lipid. Analisis kolektif menunjukkan bahwa konsumsi bawang putih berhubungan dengan penurunan gula darah, peningkatan kolesterol HDL (kolesterol baik), penurunan kolesterol LDL (kolesterol jahat), serta kolesterol total. Namun, tidak terdapat perubahan signifikan pada trigliserida.

Meskipun data masih perlu dikonfirmasi lebih lanjut untuk membuktikan hubungan sebab-akibat, hasil ini menunjukkan potensi bawang putih sebagai pendamping alami dalam mengontrol glukosa dan lipid darah. Peneliti menyoroti bahwa senyawa aktif dalam bawang putih, seperti alliin, mungkin membantu mengurangi stres oksidatif dan kerusakan sel, yang berperan dalam penyakit kardiovaskular.

Dengan begitu, bawang putih tidak hanya menjadi bumbu masakan, tetapi juga potensi pengobatan alami. Meskipun lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami mekanisme pastinya, bukti ini memperkuat argumen untuk menambahkan bawang putih dalam pola makan sehari-hari. Bawang putih tidak hanya memberikan rasa, tetapi juga manfaat kesehatan yang signifikan.

Penelitian ini menawarkan petunjuk baru dalam pengembangan produk alami untuk mencegah penyakit metabolik. Dengan demikian, marilah menikmati bawang putih sebagai bagian dari hidangan sehari-hari, bukan hanya untuk cita rasa, tetapi juga untuk kesehatan tubuh.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan