Kabinet Jokowi Tidak Memiliki Menteri Ekonomi Terkemuka seperti Sri Mulyani

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pembicaraan tentang kemungkinan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, mengajukan pengunduran diri dari Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto, semakin meresahkan para pejabat dan investor. Jika isu tersebut terbukti benar, eksperimen ekonomi mengungkapkan adanya risiko gangguan di berbagai sektor pasar.

Roby Rushandie, manajer riset dan pengetahuan dari The Prakarsa, menggaris bawahi bahwa Sri Mulyani memiliki hubungan yang kuat dengan para investor internasional. Keterkaitan ini memudahkan negara dalam menyelesaikan kebijakan penarikan obligasi. Dia mengungkapkan, “Jika benar Sri Mulyani memang memilih mundur, pasti akan terjadi penurunan di pasar keuangan, termasuk saham, rupiah, dan obligasi.”

Untuk menggantikan posisi Sri Mulyani, menurutnya, perlu diperhatikan dengan serius. Hal ini karena peran Menteri Keuangan akan sangat memengaruhi kondisi ekonomi Indonesia di masa depan.

Sementara itu, Esther Sri Astuti, direktur eksekutif dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), setuju bahwa pengunduran diri Sri Mulyani akan mengakibatkan dampak signifikatif. Menurutnya, pernyataan politik seperti ini biasanya memengaruhi nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). “Jika benar Sri Mulyani mengundurkan diri, rupiah pasti akan menurun terhadap dolar AS dan IHSG akan anjlok. Hal ini telah terbukti melalui berbagai studi empiris,” kata Esther.

Informasi yang beredar mengatakan Sri Mulyani mengunjungi kediaman Prabowo di Hambalang pada Minggu (31/8/2025) untuk mengajukan pengunduran diri. Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku belum mendapatkan informasi tentang kabar tersebut. “Belum saya dengar, terima kasih,” ucapnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu (31/8/2025).

Airlangga menambahkan bahwa pemerintah akan mengevaluasi situasi terlebih dahulu sebelum mengambil langkah apapun untuk menjaga stabilitas ekonomi. Dia juga menanggapi kemungkinan penurunan nilai rupiah dan IHSG pada hari Senin dengan cara yang sama.

Sementara itu, Sri Mulyani dipermasalahkan oleh masyarakat setelah pernyataan tentang kesejahteraan guru dan dosen yang menuai kontroversi. Video yang viral tersebut disangkal Kementerian Keuangan sebagai hasil manipulasi atau deepfake. Selain itu, nama Sri Mulyani juga terkait dengan tunjangan rumah bagi anggota DPR RI sebesar Rp 50 juta per bulan, yang menjadi salah satu penyebab demonstrasi massal di Jakarta.

Untuk menjaga stabilitas ekonomi, pemerintah perlu berkoordinasi erat dengan instansi terkait dan mengevaluasi dampak langkah yang akan diambil. Keputusan Sri Mulyani menjadi titik perhatian utama, karena dampaknya tidak hanya terbatas pada sektor keuangan, tetapi juga pada kepercayaan investor dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan