Kementerian Pertahanan Juga Melindungi TNI

Aksi kerusuhan telah terjadi di beberapa lokasi di Jakarta dalam waktu yang tidak terlalu lama. Untuk mengatasi situasi ini, beberapa kementerian telah dilindungi oleh anggota TNI, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum.

Menurut laporan dari Thecuy.com yang dilakukan di lokasi, pada hari Senin, tanggal 1 September 2025 sekitar pukul 14.30 WIB, terlihat setidaknya dua pria mengenakan seragam loreng menjaga depan pintu utama Kementerian PU.

“Ya benar saja, sekarang dijaga oleh marinir. Hari ini pintu hanya dibuka dari depan, kebetulan pintu utama. Hari ini juga bekerja dari rumah,” kata salah satu pegawai ketika ditanyakan tentang kehadiran TNI.

Di sekitar gedung kantor, suasana terkesan sunyi. Tidak banyak pegawai yang beraktivitas di dalam kawasan tersebut. Hal yang sama juga berlaku untuk pedagang kaki lima, jumlahnya sangat sedikit.

Lokasi gedung Kementerian PU berada di sekitar Jalan Pattimura dan Jalan Raden Patah, Jakarta Selatan. Bangunan ini berada berseberangan dengan Markas Besar Polri dan Kementerian ATR/BPN. Selain itu, letaknya juga sangat dekat dengan kediaman Presiden Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara.

Di perempatan Jalan Trunojoyo, tepatnya di depan Mabes Polri, terlihat beberapa massa melakukan aksi. Massa tersebut terdiri dari berbagai golongan, salah satunya membawa bendera HMI. Aparat kepolisian dalam jumlah besar telah melakukan pengawasan di tempat tersebut. Polisi siap siaga di sekitar Mabes dengan persenjataan lengkap.

Sementara itu, kondisi serupa juga terlihat di kawasan Kementerian ATR/BPN dan Kementerian PANRB yang tidak jauh dari lokasi sebelumnya. Gerbang utama terlihat sepi, bahkan beberapa gerbang ditutup, hanya menyiapkan akses untuk pejalan kaki. Beberapa satpam juga terlihat menjaga dan memantau gerakan di dalam gerbang. Namun, tidak terlihat kehadiran TNI maupun Polri di gerbang seperti di Kementerian PU.

Menurut data terbaru, aksi massa di Jakarta sering terjadi di area strategis, seperti dekat dengan markas kepolisian dan kementerian. Hal ini menandakan adanya keterlibatan berbagai unsur masyarakat dalam unjuk rasa. Kehadiran TNI dan Polri menunjukkan upaya pemerintah untuk menjaga keamanan dan ketertiban di tengah situasi yang sensitif.

Data riset menunjukkan bahwa keberadaan aparat keamanan di tempat-tempat penting seperti kementerian dapat mengurangi risiko kerusuhan. Namun, kepentingan masyarakat dalam mengungkapkan aspirasi melalui aksi massa juga perlu dihindari dari eskalasi kekerasan.

Untuk mencegah kerusuhan yang lebih serius, diperlukan komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat. Pendekatan yang konstruktif dan transparansi dalam penanganan isu-isu yang menjadi pemicu aksi massa sangat penting. Hal ini akan membuat masyarakat merasa terlibat dan diperhatikan.

Setiap ketenangan yang diciptakan oleh aparat keamanan harus diikuti dengan tindakan nyata dari pemerintah untuk memenuhi janji-janji yang diberikan. Jika ini tidak dilakukan, aksi massa akan terus terjadi, dan situasi akan semakin tidak terkontrol.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page