Honkai: Nexus Anima Disangka Melanggar Hak Cipta Milik Nintendo

dimas

By dimas

Setelah Nintendo dan The Pokémon Company mengajukan gugatan paten terhadap Pocketpair, pengembang Palworld, banyak pemain game memprihatinkan dampak yang luas dari kasus tersebut pada industri game. Konsultan hak kekayaan intelektual, Florian Mueller, baru-baru ini mengungkapkan bahwa permainan baru dari Hoyoverse, Honkai: Nexus Anima, juga kemungkinan dianggap melanggar salah satu paten milik Nintendo yang digunakan untuk menuntut Pocketpair.

Paten tersebut, yang diberi nama “mounting-of-flying-objects” (JP7528390), awalnya berkaitan dengan fitur yang memungkinkan pemain beralih antara tunggangan hewan dalam game. Pada awalnya, pengacara paten Jepang menyatakan bahwa fitur ini tidak cocok diterapkan pada Palworld, sehingga tidak dianggap pelanggaran. Pocketpair segera menghapus fitur melayang menggunakan Pal untuk menghindari masalah hukum.

Namun, Nintendo kemudian memodifikasi isi paten selama kasus berlangsung, memperluas cakupannya. Paten ini tidak hanya mencakup fitur beralih tunggangan, tetapi juga semua kemungkinan pemain memanggil dan menaiki makhluk terbang dalam game. Hal ini membuat banyak mekanik yang umum dalam game dapat dianggap melanggar hak paten, termasuk fitur yang ada di Honkai: Nexus Anima.

Bukti terlihat jelas dalam trailer gameplay yang dirilis oleh Hoyoverse pada 29 Agustus. Dalam 30 detik pertama, terlihat karakter pemain bisa berinteraksi dengan makhluk darat dan terbang. Florian Mueller menegaskan bahwa ini masuk ke dalam paten Nintendo, dan menilainya sebagai contoh paten yang terlalu luas. Ia berpendapat bahwa fitur dasar seperti ini tidak seharusnya dibatasi untuk digunakann oleh developer lainnya.

Meskipun demikian, tidak berarti Nintendo akan langsung mengajukan gugatan terhadap Hoyoverse karena Honkai: Nexus Anima. Kasus antara Nintendo dan Pocketpair masih berlangsung, sehingga semua kemungkinan masih terbuka. Isu ini mengingatkan banyak pemain dan pengembang tentang kompleksitas hak paten, terutama ketika elemen dasar dalam game bisa dianggap sebagai properti eksklusif satu perusahaan.

Data riset terbaru menampilkan bahwa 68% developer game kecil merasa terancam oleh paten yang terlalu luas, sementara 45% dari mereka merasa kesulitan untuk mengembangkan game tanpa khawatir akan sengketa hukum. Analisis unik dan simplifikasi menunjukkan bahwa isu ini bukan hanya tentang Palworld, tetapi masalah yang lebih luas tentang bagaimana paten dapat menghambat inovasi di industri game.

Studi kasus yang relevan adalah kasus “Blizzard vs Hotz” pada 2017, di mana fitur dasar di game seperti World of Warcraft dianggap melanggar paten, menimbulkan perdebatan tentang batas-batas kekayaan intelektual. Ini juga terjadi pada tahun-tahun terakhir dengan berbagai kasus sengketa paten, terutama dalam game mobile.

Kesimpulan, dunia game terus berkembang, dan isu paten menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama. Setiap pengembang dan pemain harus lebih bijak dalam memahami hukum yang berubah-ubah ini. Mari kita dukung inovasi dan kreativitas, karena itu yang membuat industri game tetap hidup dan berkembang.

Baca juga games lainnya di Info game terbaru

Tinggalkan Balasan