Sekolah Diliburkan di Kabupaten Tasikmalaya Saat Demo Berlangsung

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menjamin pelayanan publik tetap berjalan lancar meski ada rencana aksi demonstran ke Gedung Bupati (Gebu) pada Senin, 1 September 2025. Apel pagi di awal bulan tetap digelar di Lapangan Setda, dengan kehadiran Bupati dan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN).

Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, mengungkapkan bahwa kegiatan apel wajib diadakan setiap bulan. “Alhamdulillah, apel berlangsung seperti biasa. Kami melakukan apel pada awal bulan, dan hari ini bertepatan dengan Senin, sehingga kegiatan ini wajib,” katanya pagi ini.

Cecep memberitahu bahwa pada hari ini, pegawai diperbolehkan memakai pakaian bebas untuk memberikan fleksibilitas dalam melayani masyarakat. “Kita memberikan kebebasan pakaian kepada seluruh pegawai agar tidak terlalu kaku saat melayani masyarakat,” jelasnya.

Ia mengingatkan ASN untuk tetap menjalankan tugas dengan baik dan menjaga adab dalam pelayanan. “Layani masyarakat dengan kata-kata yang baik dan senyum, bukan dengan sikap kaku,” tambahnya.

Mengenai rencana aksi, Cecep memastikan bahwa setiap aspirasi masyarakat akan dihargai. “Jika ada yang menyampaikan aspirasi, kami akan merespons dengan sebaik-baiknya,” katanya. Ia menegaskan bahwa hak untuk menyampaikan aspirasi dilindungi oleh undang-undang. “Masyarakat sedang melaksanakan haknya sesuai konstitusi, begitu pula kami melaksanakan kewajiban kami,” ujarnya.

Sementara itu, menjelang aksi unjuk rasa, sekolah SD dan SMP di sekitar pusat pemerintahan Kecamatan Singaparna diizinkan untuk belajar dari rumah. “Tidak sepenuhnya jarak jauh, karena sejak pandemi Covid-19, belajar daring sudah menjadi kebiasaan,” kata Cecep. Langkah ini dijadikan upaya untuk mencegah murid terjebak di kerumunan massa. “Dengan kondisi anak-anak yang suka mencari jati diri, kami harus siap menghadap semua kemungkinan,” sambungnya.

Cecep telah koordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk memastikan siswa di wilayah perkotaan tetap belajar daring dengan pengawasan orang tua dan guru. “Dengan pengawasan orang tua dan guru melalui aplikasi daring, anak-anak dapat belajar dengan baik,” tutupnya.

Menurut data terbaru, kebijakan belajar daring selama demonstrasi telah terbukti efektif untuk mengurangi risiko keselamatan siswa. Studi menunjukkan bahwa sekolah yang melaksanakan sistem ini mengalami penurunan hingga 40% kasus siswa terlibat dalam kerusuhan massa. Ini menjadi bukti bahwa pendekatan ini tidak hanya menopang kegiatan belajar, tetapi juga menjamin keselamatan siswa.

Kasus serupa juga terjadi di beberapa kota lain, seperti Bandung dan Bekasi, di mana sekolah di sekitar lokasi demonstrasi diizinkan belajar dari rumah. Ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah semakin sadar akan pentingnya menjaga keselamatan siswa saat terjadi aksi massa.

Pendidikan daring selama demonstrate menunjukkan bahwa adaptasi dalam sistem pendidikan dapat membantu mencegah risiko tanpa mengganggu proses belajar. Dengan dukungan teknologi dan koordinasi yang baik, siswa bisa tetap belajar dengan aman dan nyaman di rumah.

Pelajaran yang bisa diambil dari situasi ini adalah pentingnya fleksibilitas dan penyesuaian dalam menghadapi kondisi yang tidak menentu. Pemerintah dan sekolah harus siap dengan berbagai alternatif agar kegiatan pendidikan tidak terganggu, sementara keselamatan siswa tetap terjaga.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan