Kerusakan paling parah dalam sejarah aksi unjuk rasa di DPRD Kota Tasikmalaya

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Aksi yang berakhir dengan kerusuhan di DPRD Tasikmalaya bukanlah insiden pertama. Namun, peristiwa yang terjadi pada Jumat, 29 Agustus 2025, dianggap sebagai salah satu yang paling serius.

Dalam aksi tersebut, kontrol atas situasi terbilang hilang. Massa yang marah menyebabkan berbagai kerusakan, mulai dari pagar besi hingga kaca-kaca di beberapa bangunan di komplek Sekretariat DPRD Tasikmalaya.

Yuda Permana, yang menjabat sebagai Sekretaris Dewan (Sekwan) sementara, menjelaskan bahwa inventarisasi kerusakan masih belum selesai dilakukan. Namun, yang terlihat secara umum adalah kaca-kaca yang pecah, termasuk kaca pintu, jendela, toilet, dan wastafel. “Kaca-kaca yang rusak meliputi pintu, jendela, serta cermin toilet dan wastafel,” kata Yuda kepada Radar, Minggu (31/8/2025).

Selain kaca, kerusakan juga meliputi meja, kursi di ruang rapat paripurna, gerbang pagar besi, pegangan tangga, pot tanaman, dan sebagainya. Namun, pihak DPRD belum bisa menghitung kerugian material yang ditimbulkan. “Nilai kerugian belum bisa kami perhitungkan,” tambahnya.

Meski sebelumnya juga pernah terjadi kerusakan pada sarana prasarana, kerusakan kali ini dinilai paling parah. “Saya yakin ini adalah kerusakan paling buruk yang pernah terjadi,” ujarnya.

Upaya pemulihan sudah dimulai, seperti pencatatan tembok yang dicoret dan penggantian kaca yang rusak. Namun, proses perbaikan ini memerlukan waktu lebih lama. “Pemulihan sedang berlangsung, tetapi tidak bisa selesai dalam hitungan hari,” terangnya.

Selain kerusakan, beberapa barang pun hilang setelah aksi Jumat lalu. Beberapa di antaranya adalah aset DPRD, seperti dispenser, APAR, tongkat lalu lintas, dan megaphone. Barang pribadi juga ikut hilang, termasuk sepatu, jaket, tas satpam, dan handphone yang sedang diisi daya di pos.

Aksi massa yang berujung kerusuhan di Tasikmalaya mengingatkan kita tentang pentingnya dialog dan toleransi dalam mengatasi perselisihan. Ketika emosi meledak, kerusakan material bukanlah satu-satunya masalah, tetapi juga kerusakan hubungan sosial yang bisa membutuhkan waktu lama untuk diatasi.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan