Pada Sabtu sore, 30 Agustus 2025, terjadi kerusuhan di ruang sidang Singaperbangsa DPRD Kota Banjar, yang mengakibatkan penangkapan sejumlah remaja oleh Polres Banjar. Sempatlah sejumlah remaja berjumlah 29 orang ditangkap sekitar setengah jam setelah kerusuhan tersebut. Mereka kemudian dibawa ke Markas Polres Banjar untuk proses pendataan lebih lanjut.
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa tujuh di antaranya masih berstatus pelajar, dengan lima siswa SMP dan dua siswi MTs yang terlibat. Kapolres Banjar, AKBP Tyas Puji Rahadi SIK, telah mengonfirmasi penangkapan tersebut dan menjelaskan bahwa para remaja masih berada dalam proses pemeriksaan terkait keterlibatan mereka dalam kerusuhan. Petugas keamanan telah menurunkan hingga 400 personel untuk menenangkan situasi. “Kami menurunkan 400 personel untuk menjaga kepatuhan saat ini,” kata Rahadi pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025. Para petugas telah ditempatkan strategis di berbagai titik vital untuk mencegah aksi tambahan.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Banjar, Iptu Heru Samsul Bahri, menyatakan bahwa proses hukum akan berjalan bagi siapa pun yang terbukti terlibat dalam kerusuhan, termasuk pelajar. saamnya, verifikasi sedang dilakukan untuk mengecek apakah pelajar yang ditahan benar-benar ikut dalam aksi kerusuhan. Jika tidak terbukti, mereka akan dikembalikan kepada orang tua masing-masing. Polres Banjar juga berkoordinasi dengan sekolah dan keluarga pelajar yang masih ditahan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, Dedi Suardi, mengkonfirmasi adanya lima pelajar SMP yang terlibat. Mereka berasal dari tiga sekolah berbeda: satu dari SMPN 1 Banjar, dua dari SMPN 2, dan dua lainnya dari SMPN 5. Dedi menegaskan, meskipun tidak semua pelajar terlibat langsung, aksi perusakan terhadap gedung DPRD tidak dapat dibenarkan. Gedung DPRD sebagai aset negara harus dilindungi, bukan dirusak. Menurutnya, insiden ini menjadi pembelajaran penting bagi dunia pendidikan, khususnya dalam penguatan karakter siswa di sekolah.
Studi kasus serupa di kota-kota besar menunjukkan bahwa kerusuhan seperti ini sering terjadi akibat kesenjangan informasi dan kurangnya dialog antara Pemerintah dengan masyarakat. Pendekatan yang lebih proaktif dalam pengelolaan konflik, notamment melalui edukasi dan komunikasi yang baik, dapat mengurangi potensi kerusuhan di masa depan.
Secara umum, situasi seperti ini memerlukan tanggung jawab bersama antara pemerintahan, sekolah, dan keluarga untuk mendidik generasi muda tentang pentingnya damai dan tanggung jawab sosial. Meskipun tantangan masih ada, upaya bersama dapat membentuk budaya yang lebih positif bagi masyarakat.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.