Durasi Tidur Terpendek di Dunia, Indonesia Berada di Urutan ke-21

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Tidur dengan durasi yang memadai sangat penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Di berbagai negara di seluruh dunia, lama tidur bisa berbeda-beda. Berdasarkan data Jagran Rosh, pola tidur global tergantung pada budaya, jenis pekerjaan, dan pengaruh teknologi. Beberapa negara menganggap istirahat sebagai hal yang esensial bagi kehidupan sehari-hari. Berikut adalah sepuluh negara dengan rata-rata durasi tidur terlama di dunia: Selandia Baru (7 jam 27 menit), Belanda (7 jam 24 menit), Finlandia (7 jam 23 menit), Inggris (7 jam 22 menit), Australia (7 jam 20 menit), Belgia (7 jam 18 menit), Irlandia (7 jam 37 menit), Swedia (7 jam 15 menit), Prancis (7 jam 14 menit), dan Denmark (7 jam 14 menit).

Pembahasan selanjutnya meliputi negara-negara dengan rata-rata durasi tidur terpendek. Di urutan terakhir, terdapat Jepang (5 jam 52 menit), Arab Saudi (6 jam 2 menit), Korea Selatan (6 jam 2 menit), Filipina (6 jam 8 menit), Kuwait (6 jam 15 menit), Taiwan (6 jam 21 menit), Indonesia (6 jam 25 menit), Qatar (6 jam 26 menit), Malaysia (6 jam 27 menit), dan Singapura (6 jam 34 menit).

Menurut Healthline, mendapatkan waktu tidur yang memadai memberikan manfaat positif bagi kesehatan. Umumnya, seseorang membutuhkan 7 hingga 9 jam tidur setiap malam. Beberapa manfaat kesehatan yang diperoleh dari tidur yang cukup meliputi pengendalian berat badan, peningkatan konsentrasi, pencapaian level kebugaran optimal, meningkatkan kesehatan jantung, dan memperbaiki suasana hati.

Tidur yang cukup membantu dalam mengatur berat badan. Sebuah penelitian tahun 2020 menunjukkan bahwa orang dewasa yang tidur kurang dari 7 jam per malam memiliki risiko 41 persen lebih tinggi untuk mengalami obesitas. Kurangnya tidur juga meningkatkan hormon ghrelin (yang menimbulkan rasa lapar) dan menurunkan hormon leptin (yang memberikan rasa kenyang). Selain itu, kekurangan tidur memengaruhi kognisi, konsentrasi, produktivitas, dan kinerja. Durasi tidur yang tepat dapat meningkatkan keterampilan memecahkan masalah dan kinerja baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

Tidur yang memadai juga meningkatkan keterampilan motorik halus, waktu reaksi, kekuatan otot, daya tahan otot, dan keterampilan memecahkan masalah. Kurang tidur dapat meningkatkan risiko cedera dan menurunkan motivasi untuk berolahraga. Selain itu, pola tidur yang buruk dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Analisis dari 19 penelitian menunjukkan bahwa tidur kurang dari 7 jam per hari meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 13 persen. Durasi tidur yang cukup juga membantu dalam mengelola emosi dan memperbaiki suasana hati. Ketika tidak cukup tidur, seseorang mungkin menjadi pemurung dan mudah tersinggung.

Ketika Anda memprioritaskan istirahat yang memadai, tubuh dan pikiran Anda akan lebih siap menghadapi tantangan sehari-hari. Tidur yang sehat tidak hanya tentang durasi, tetapi juga kualitasnya. Mulailah menghargai setiap detik istirahat untuk merasakan perbedaan yang signifikan dalam kesehatan dan produktivitasmu.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan