Dampak gas air mata tidak hanya menyebabkan perih pada mata namun juga dapat menyebabkan kesulitan bernafas. Warga yang mengalami kondisi ini berusia 28 tahun, Gilang Pandutanaya, yang baru-baru ini meliput aksi unjuk rasa di Jakarta Pusat, mengungkapkan bahwa ia mengalami gejala seperti perih dan sensasi panas di mata serta tenggorokan saat liputan.
Menurutnya, saat hadapi gas air mata, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah segera meninggalkan area yang terpapar dan mencari tempat dengan udara yang lebih bersih. “Ketika terpapar gas air mata, jangan panik, segera pindah dari sumber asap. Jika mungkin, bergerak berlawanan arah dengan angin. Cari tempat aman untuk menyegarkan napas. Memungkinkan dengan membasahi mata dan kulit, tetapi hindari mengusap atau menggosok,” ungkap Gilang saat dihubungi Thecuy.com pada hari Sabtu, 30 Agustus 2025.
Gilang selalu mempersiapkan beberapa peralatan seperti pasta gigi, kacamata pelindung, dan air untuk membersihkan wajah. Walaupun pasta gigi tidak dapat menghilangkan gas air mata, produk ini membantu meredakan perih dan memberikan efek sejuk sementara.
Robby Yudistira, juga berusia 28 tahun dan berada di lokasi saat unjuk rasa berlangsung, menjalankan langkah yang sama. Ketika merasakan perih pada mata, ia langsung membersihkan wajah dengan air. “Ketika mulai ada perih, cara paling baik adalah mencuci wajah dengan air. Tetapi ingat, jangan mengusap mata,” jelas Robby.
Langkah pertama yang harus dilakukan saat terpapar gas air mata adalah mencari udara yang lebih bersih. Hal ini penting untuk mengurangi paparan gas ke saluran pernapasan. dr Wisnu Pramudito D Pusponegoro, SpB dari Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia, menambahkan bahwa pencucian wajah dengan air bersih adalah langkah penting selanjutnya. Ini bertujuan agar zat aktif dari gas air mata tidak berkumpul dan terus memicu iritasi. “Jika ada rasa sakit, jangan menggaruk. Cukup cuci dengan air mengalir yang bersih. Hindari penggunaan sabun atau produk lain. Untuk mata, air mengalir saja yang paling baik,” katanya.
Apabila iritasi kulit atau perih terus terjadi, pencucian dapat dilakukan dengan air bersih, larutan garam, atau shampo bayi. “Shampo bayi cocok untuk kulit, bukan mata. Untuk mengurangi nyeri akibat iritasi, lidokain topikal bisa digunakan, tetapi hanya memberikan anestesi sementara dan tidak menghilangkan senyawa kimia. Perlu pengawasan medis,” penuturan Prof Zullies Ikawati dari Universitas Gadjah Mada saat dihubungi Thecuy.com beberapa waktu lalu.
Setiap individu harus waspada terhadap risiko paparan gas air mata, terutama saat berada di area demonstrasi. Langkah-langkah sederhana seperti membawa peralatan pendukung dan menghindari usapan mata dapat menjadi perbedaan besar dalam mengurangi dampak negatif. Selalu ingat, kesehatan mata dan pernapasan adalah prioritas.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.